Intermedia Optimistis Kinerja Bisa Tumbuh di Atas Industri
Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 February 2018 14:08
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) optimisitis dengan pertumbuhan industri media di Indonesia di tahun ini. Untuk itu, perusahaan masih akan berinvestasi di untuk menambah tower pemancar di tahun ini.
Direktur Utama Intermedia Capital Erick Thohir mengatakan pertumbuhan MDIA di atas industri meskipun dia tak menyebutkan berapa besar pertumbuhan tersebut. Berdasarkan rilis dasri satu lembaga kajian industri media, Media Partners Asia (MPA), industri media di Indonesia pada 2017 tumbuh 5%-7%.
"Kita coba beat angka terus di atas pertumbuhan industri, saya ga bilang double tapi di atas industri," kata Erick di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (5/2).
Tahun ini perusahaan menganggarkan biaya investasi dari belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 100 miliar yang berasal dari kas internal perusahaan. Dana ini akan digunakan perusahaan untuk penambahan tower pemancar dan biaya penggantian (replacement) tower secara berkala.
"Tahun ini akan menambah 1-2 tower saja, selebihnya buat penggantian rutin setiap lima tahun sekali," kata Ahmad Zulfikar, Chief of Financial and Technical Officer.
Untuk satu tower, Ahmad memperkirakan akan membutuhkan dana sebesar Rp 500 juta-Rp 1,5 miliar. Nilai itu cukup untuk mendirikan tower di kota kecil, imbuh dua. Hingga saat ini perusahaan telah memiliki total tower pemancar sebanyak 44 tower.
(hps) Next Article Awal Sejarah Bakrie Telecom
Direktur Utama Intermedia Capital Erick Thohir mengatakan pertumbuhan MDIA di atas industri meskipun dia tak menyebutkan berapa besar pertumbuhan tersebut. Berdasarkan rilis dasri satu lembaga kajian industri media, Media Partners Asia (MPA), industri media di Indonesia pada 2017 tumbuh 5%-7%.
"Kita coba beat angka terus di atas pertumbuhan industri, saya ga bilang double tapi di atas industri," kata Erick di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (5/2).
"Tahun ini akan menambah 1-2 tower saja, selebihnya buat penggantian rutin setiap lima tahun sekali," kata Ahmad Zulfikar, Chief of Financial and Technical Officer.
Untuk satu tower, Ahmad memperkirakan akan membutuhkan dana sebesar Rp 500 juta-Rp 1,5 miliar. Nilai itu cukup untuk mendirikan tower di kota kecil, imbuh dua. Hingga saat ini perusahaan telah memiliki total tower pemancar sebanyak 44 tower.
(hps) Next Article Awal Sejarah Bakrie Telecom
Most Popular