
Kadin: RI Harus Andalkan Industri Manufaktur untuk Ekspor
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
02 February 2018 18:52

Jakarta, CNBC Indonesia – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta pemerintah untuk memperkuat industri manufaktur untuk meningkatkan nilai ekspor.
Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan faktor penghambat kemajuan industri antara lain suku bunga kredit dan biaya logistik yang masih cukup tinggi.
"Harus fokus, industri apa yang mau dibangun, insentifnya apa, kebijakannya apa. Jadi PR-nya memang banyak, tidak bisa dibereskan dalam waktu singkat. Cuma kalau tidak dimulai sekarang ya akan ketinggalan terus," jelas Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani usai menghadiri rapat kerja Kementerian Perdagangan, Jumat (02/02/2018).
Dia menuturkan ekspor Indonesia terlalu bergantung pada komoditas, berbeda dengan negara tetangga yang mengandalkan produk manufaktur.
"Produk ekspor kita hampir 80% komoditas, sementara negara lain berkisar antara 30%-50%. Pertumbuhan kita selalu tinggi saat harga komoditas dunia tinggi, begitu komoditas turun, perekonomian kita turun. Ini sangat tidak sehat," jelasnya.
"Selain itu, impor bahan baku yang masih sulit juga menjadi salah satu penghambat," ujar Rosan.
(ray/ray) Next Article Kadin: Impor Mobil Mewah Harus Disetop
Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan faktor penghambat kemajuan industri antara lain suku bunga kredit dan biaya logistik yang masih cukup tinggi.
"Harus fokus, industri apa yang mau dibangun, insentifnya apa, kebijakannya apa. Jadi PR-nya memang banyak, tidak bisa dibereskan dalam waktu singkat. Cuma kalau tidak dimulai sekarang ya akan ketinggalan terus," jelas Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani usai menghadiri rapat kerja Kementerian Perdagangan, Jumat (02/02/2018).
"Produk ekspor kita hampir 80% komoditas, sementara negara lain berkisar antara 30%-50%. Pertumbuhan kita selalu tinggi saat harga komoditas dunia tinggi, begitu komoditas turun, perekonomian kita turun. Ini sangat tidak sehat," jelasnya.
"Selain itu, impor bahan baku yang masih sulit juga menjadi salah satu penghambat," ujar Rosan.
(ray/ray) Next Article Kadin: Impor Mobil Mewah Harus Disetop
Most Popular