
Internasional
Goldman Sachs Prediksi Harga Minyak Tembus US$ 80 per Barel
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 February 2018 13:43

- Goldman Sachs memperkirakan harga minyak Brent naik menjadi $75 dalam 3 bulan dan menjadi $82,50 dalam 6 bulan kedepan
- Penyeimbangan pasar minyak yang kelebihan pasokan telah berlangsung enam bulan lebih cepat dari waktu yang diperkirakan
- Proyeksi Goldman berdasarkan tren pertumbuhan minyak yang masih selangit dan keputusan negara-negara produsen minyak (OPEC) untuk tetap membatasi produksi
Jakarta, CNBC Indonesia– Pada Kamis (1/2/2018), Goldman Sachs memperkirakan harga minyak mentah Brent bakal naik di 2018 mencapai $80 akibat tingginya permintaan minyak, juga terbatasnya pasokan minyak dari produsen besar dan kemampuan Amerika Serikat yang tak bisa memenuhi kebutuhan energi yang semakin besar.
Rata-rata harga minyak Brent diperkirakan meningkat menjadi US$ 75 per barel dari target awal US$ 62 per barel dalam tiga bulan ke depan. Selain itu Goldman juga menaikan target harga perkiraan untuk 6 dan 12 bulan kedepan menjadi US$ 82.50 dan US$ 75. Minggu lalu harga minyak mentah Brent mencapai level tertinggi dalam tiga tahun di US$ 71,28.
Goldman memastikan harga Brent akan turun kembali ke US$ 60 per barel pada tahun 2020 mendatang akibat berakhirnya "New Oil Order", kebijakan era orde baru untuk meningkatkan produksi minyak dari ladang shell oil atau minyak serpih AS dan alasan keluarnya OPEC dari perjanjian dengan Rusia, serta alasan produsen besar lainnya untuk mengurangi produksi hingga 1,8 juta barel per hari di pasar hingga 2018.
Goldman memperkirakan masalah ini akan berlanjut sampai 2018 karena permintaan minyak dunia saat ini melonjak tinggi, yakni tumbuh sebanyak 1,86 juta barel per hari dari 1,73 juta barel per hari sebelumnya. sementara pada 2019 diperkirakan terdapat kenaikan 1,6 juta barel permintaan per hari akibat pertumbuhan ekonomi dunia.
(gus/gus) Next Article Pasokan Mengetat, Harga Minyak Melesat
Most Popular