
Internasional
Pendapatan Induk Usaha Google Meleset dari Target
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
02 February 2018 11:51

Pendapatan Induk Google Meleset dari Target
- Alphabet melaporkan pendapatan kuartal-IV, Kamis (1/2/2018), yang meleset dari prediksi Wall Street tetapi melampaui estimasi sebelumnya
- Perusahaan melampaui ekspektasi jumlah klik berbayar dan ongkos per klik, dua ukuran pengiklanan Google yang paling penting
Jakarta, CNBC Indonesia- Hasil laporan keuangan Alphabet, induk perusahaan Google, di kuartal-IV meleset dari prediksi Wall Street, tetapi melampaui prediksi pendapatan.
Perusahaan tersebut mencatat pendapatan U$ 9,70 atau senilai Rp 130.261 per saham, lebih rendah dari prediksi Thomson Reuters sebesar U$9,98 per saham. Namun, pendapatan perusahaan mencapai U$ 32,32 miliar, melampaui perkiraan Thomson Reuters sebelumnya di angka U$31,86 miliar, seperti dilansir dari CNBC Internasional.
Secara keseluruhan, pendapatan Alphabet di tahun 2017 meningkat 23% menjadi U$$ 110,9 miliar. Sementara itu, perolehan klik iklan Google melampaui ekspektasi Wall Street dan ongkos per klik (CPC), atau biaya yang dibayar oleh para pengiklan, sedikit menurun dari prediksi para analis.
Total biaya akuisisi (TAC) Google, termasuk uang yang dibayarkan ke manufaktur telepon, seperti Apple yang menggunakan layanan pencariannya, mencapai US$ 6,45 miliar atau 24% dari pemasukan iklan Google. Angka tersebut meningkat 33% dari tahun sebelumnya yang membuat para investor khawatir peningkatan ini akan berdampak pada Margin.
Harga saham Alphabet awalnya menurun 5% setelah perusahaan tersebut mengumumkan pendapatan kuartal-IV yang mengecewakan. Meskipun begitu, harga saham kembali naik setelah perusahaan melaporkan penurunannya yang hanya sekitar 2% saja. Perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan yang kuat, tetapi para investor masih sangsi dengan ongkos yang meningkat dan margin yang berkurang.
Hal lain yang membuat para investor khawatir adalah sejumlah perusahaan besar yang menarik iklannya dari YouTube setelah munculnya beberapa laporan tentang konten menggangu di kanal video tersebut. Pihak YouTube menanggapi dengan berjanji akan mempekerjakan ribuan moderator konten yang direspon baik oleh para pengiklan.
Selain melaporkan kinerja keuangan, Alphabet juga mengumumkan John Hennessy sebagai direktur baru perusahaan tersebut untuk menggantikan Eric Schmidt yang mundur bulan Desember. Alphabet juga mengungkapkan reformasi pajak menghasilkan pengeluaran satu waktu sebesar U$9,9 miliar di kuartal-IV. Alhasil, perusahaan berencana untuk memperpanjang program pembelian ulang saham mencapai tambahan U$ 8,6 miliar di saham Kelas C.
(gus/gus) Next Article Tumbuh Melambat, Saham Alphabet Merosot
Most Popular