
Internasional
Kisah iPhone X yang Kembali Bebani Bursa Amerika
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 January 2018 16:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) terkoreksi tajam pada hari Senin (29/01/2018): Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq ditutup melemah masing-masing sebesar 0,67%, 0,67%, dan 0,52%.
Salah satu hal yang mendorong pelemahan ketiga indeks saham tersebut adalah anjloknya saham Apple (AAPL) sebesar 2,07% ke level US$ 167,96/unit, dari yang sebelumnya US$ 171,51/unit.
Anjloknya saham Apple ini menyusul laporan dari Nikkei bahwa raksasa teknologi tersebut akan memangkas produksi iPhone X menjadi hanya 20 juta unit pada kuartal pertama tahun ini, jauh lebih rendah dari target awal yang melebihi 40 juta unit. Kantor berita asal Jepang ini menyebutkan bahwa lemahnya penjualan pada musim liburan kemarin merupakan hal yang memaksa perusahaan mengambil keputusan tersebut. Ini bukan pertama kalinya Apple diterpa kabar buruk mengenai iPhone X.
Pada akhir Desember lalu, sebuah media Taiwan melaporkan bahwa Apple akan memangkas proyeksi penjualan iPhone X untuk kuartal 1 2018 menjadi hanya 30 juta unit dari target sebelumnya yakni 50 juta unit.
Harga saham Apple lantas anjlok hingga 2,5% dan menyeret indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq masing-masing sebesar 0,03%, 0,11%, dan 0,50%. Terhitung sejak 22 Januari, saham AAPL ini telah turun sebesar 5,1%. Kapitalisasi pasar perusahaan yang bermarkas di Cupertino tersebut telah turun hingga US$ 46,4 miliar.
Pentingnya AAPL Bagi Wall Street
Lemahnya proyeksi penjualan iPhone X pada akhirnya memaksa para analis untuk mengubah rekomendasinya atas saham AAPL pada bulan ini. Longbow Research menurunkan ratingnya atas saham Apple menjadi ‘netral’ dari yang sebelumnya ‘beli’ atas dasar penjualan iPhone akan lebih rendah dari perkiraan.
Salah satu hal yang mendorong pelemahan ketiga indeks saham tersebut adalah anjloknya saham Apple (AAPL) sebesar 2,07% ke level US$ 167,96/unit, dari yang sebelumnya US$ 171,51/unit.
Anjloknya saham Apple ini menyusul laporan dari Nikkei bahwa raksasa teknologi tersebut akan memangkas produksi iPhone X menjadi hanya 20 juta unit pada kuartal pertama tahun ini, jauh lebih rendah dari target awal yang melebihi 40 juta unit. Kantor berita asal Jepang ini menyebutkan bahwa lemahnya penjualan pada musim liburan kemarin merupakan hal yang memaksa perusahaan mengambil keputusan tersebut. Ini bukan pertama kalinya Apple diterpa kabar buruk mengenai iPhone X.
Harga saham Apple lantas anjlok hingga 2,5% dan menyeret indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq masing-masing sebesar 0,03%, 0,11%, dan 0,50%. Terhitung sejak 22 Januari, saham AAPL ini telah turun sebesar 5,1%. Kapitalisasi pasar perusahaan yang bermarkas di Cupertino tersebut telah turun hingga US$ 46,4 miliar.
Pentingnya AAPL Bagi Wall Street
Lemahnya proyeksi penjualan iPhone X pada akhirnya memaksa para analis untuk mengubah rekomendasinya atas saham AAPL pada bulan ini. Longbow Research menurunkan ratingnya atas saham Apple menjadi ‘netral’ dari yang sebelumnya ‘beli’ atas dasar penjualan iPhone akan lebih rendah dari perkiraan.
Atlantic Equities juga menurunkan rating atas saham Apple menjadi ‘netral’ dari yang sebelumnya ‘overweight’, dengan pertimbangan bahwa penjualan kuartal 1 akan lebih lemah dari perkiraan.
Pergerakan saham AAPL memang sangat berpengaruhi bagi bursa saham AS. Bagaimana tidak, Apple memiliki porsi yang cukup besar dalam kapitalisasi pasar tiga indeks saham utama AS yaitu Dow Jones (11,8%), S&P 500 (3,3%), dan Nasdaq (10,2%).
Dalam tiga indeks itu pula, Apple kokoh berdiri sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar yakni senilai US$ 862,36 miliar. Nilai ini jauh melampaui Alphabet (perusahaan induk dari Google) dan Microsoft yang masing-masing hanya sebesar US$ 820,56 miliar dan US$ 724,55 miliar. Mengingat besarnya kontribusi Apple dalam ketiga indeks tersebut, maka tidak heran bahwa pergerakan saham AAPL akan sangat mempengaruhi kinerja dari ketiganya.
Berikut perbandingan kinerja saham Apple dengan Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq.
Kedepannya, menjadi menarik untuk mengamati kinerja penjualan iPhone seri terbaru, mengingat besarnya pengaruh Apple terhadap pasar AS dan dunia.
Pergerakan saham AAPL memang sangat berpengaruhi bagi bursa saham AS. Bagaimana tidak, Apple memiliki porsi yang cukup besar dalam kapitalisasi pasar tiga indeks saham utama AS yaitu Dow Jones (11,8%), S&P 500 (3,3%), dan Nasdaq (10,2%).
Dalam tiga indeks itu pula, Apple kokoh berdiri sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar yakni senilai US$ 862,36 miliar. Nilai ini jauh melampaui Alphabet (perusahaan induk dari Google) dan Microsoft yang masing-masing hanya sebesar US$ 820,56 miliar dan US$ 724,55 miliar. Mengingat besarnya kontribusi Apple dalam ketiga indeks tersebut, maka tidak heran bahwa pergerakan saham AAPL akan sangat mempengaruhi kinerja dari ketiganya.
Berikut perbandingan kinerja saham Apple dengan Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq.
![]() |
Kedepannya, menjadi menarik untuk mengamati kinerja penjualan iPhone seri terbaru, mengingat besarnya pengaruh Apple terhadap pasar AS dan dunia.
Next Page
iPhone: Senjata andalan Apple
Pages
Most Popular