Riset Bahana: Laba Perbankan 2018 Diproyeksi Tumbuh 15%

gita rossiana, CNBC Indonesia
01 February 2018 15:30
Bahana Sekuritas melalui kajian risetnya memperkirakan pertumbuhan laba bersih perbankan pada 2018 di kisaran 14-15%.
Foto: Doc Bahana
Jakarta, CNBC Indonesia - Bahana Sekuritas melalui kajian risetnya memperkirakan pertumbuhan laba bersih perbankan pada 2018 di kisaran 14-15%. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan rata-rata perusahaan non bank di pasar yang bertumbuh 12-13%.
 
Menurut Senior Analis PT Bahana Sekuritas Henry Wibowo, selama hampir tiga tahun terakhir, industri perbankan mengalami kontraksi karena kondisi ekonomi global yang berdampak pada perekonomian domestik.

Kredit yang biasanya selalu bertumbuh dua digit, hingga akhir tahun lalu masih tumbuh di bawah 10%, meskipun memasuki kuartal empat terlihat sinyal perbaikan melalui kenaikan harga komoditas dunia yang stabil naik.
 
Rendahnya penyaluran kredit pada tahun lalu karena korporasi dan UKM menahan diri untuk melakukan ekspansi usaha sehingga permintaan kredit cukup rendah. Namun tahun ini, permintaan kredit diperkirakan akan berangsur membaik dengan pertumbuhan sekitar 10% yang terutama berasal dari kredit infrastruktur oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perkiraan ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan kredit tumbuh sekitar 10% - 12%.
 
''Permintaan kredit investasi pada tahun ini akan beranjak naik karena tahun ini adalah saat yang pas untuk melakukan berbagai aksi korporasi besar sebelum memasuki Pilpres tahun depan,'' papar dia dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (1/2/2018).
 
Membaiknya pertumbuhan kredit optimis akan diikuti dengan meningkatnya kualitas kredit yang akan tercermin pada penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sehingga tren penurunan biaya pencadangan yang disisihkan industri perbankan untuk menutupi kredit bermasalah masih akan terus berlanjut sepanjang 2018. Apalagi kenaikan harga komoditas yang diperkirakan bertahan pada tahun ini, akan memberi ruang bagi korporasi untuk menyelesaikan kredit bermasalahnya yang masih tersisa.
 
“Turunnya biaya pencadangan akan berdampak positif bagi laba bersih perbankan sehingga kami memperkirakan laba bersih perbankan sepanjang 2018, bakal tumbuh sekitar 14%-15%, lebih tinggi dari perkiraan rata-rata perusahaan di pasar dengan proyeksi earning per share (EPS) yang tumbuh sekitar 12%-13%,” terang dia.
 
Pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan pada tahun ini diperkirakan tumbuh lebih stabil dengan ekspektasi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate pada tingkat 4.25% atau ada kecenderungan naik mengikuti langkah The Fed untuk menjaga stabilitas nilai tukar.


(dru) Next Article Laba BNI Capai Rp 13,62 Triliun, Tumbuh 20,1% di 2017

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular