
Cuaca Tak Bersahabat Sebabkan Harga Beras Tinggi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 February 2018 12:10

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Januari 2018 sebesar 0,62% bulanan (month to month/MtM) dan 3,25% tahunan (year on year/YoY). Inflasi Januari diwarnai oleh kenaikan harga pangan.
Pada Januari 2018, komponen bahan makanan mengalami inflasi 2,34%. Dari inflasi tersebut, beras memiliki andil 0,24%.
BPS mencatat harga beras medium naik 6,83% selama Januari 2018 dibandingkan bulan sebelumnya. Lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga beras kualitas rendah yang sebesar 5,2% dan premium yaitu 4,96%.
Salah satu penyebab kenaikan harga beras bulan lalu adalah faktor cuaca. Kecenderungan la nina (basah) menyebabkan gangguan produksi padi nasional.
Mengutip data Reuters, rata-rata suhu udara nasional pada Januari 2018 adalah 24,77 derajat celsius. Umumnya tanaman padi membutuhkan suhu 25-30 derajat celsius agar mampu tumbuh optimal.
Berikut catatan rata-rata suhu harian selama Januari 2018:
Namun, ke depan ada harapan produksi padi membaik seiring suhu yang lebih kondusif. Data Reuters sampai menujukkan, setidaknya sampai pekan ke-2 Februari rata-rata suhu harian berada di atas 26 derajat celcius. Suhu ini masih bisa mendukung pertumbuhan padi meski tipis di batas optimal.
Berikut proyeksi rata-rata harian suhu pada Februari 2018:
Meski demikian, tetap ada risiko cuaca yang mengganggu produksi beras. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan masih akan tinggi akibat la nina. Dalam proyeksi BMKG, daerah-daerah yang menjadi lumbung padi nasional seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai Sulawesi Selatan masih akan mengalami curah hujan yang cukup tinggi.
Berikut perkiraan BMKG mengenai curah hujan Februari 2018. Semakin hijau warna daerah di peta, maka curah hujannya semakin tinggi.
(aji/aji) Next Article Sepanjang Januari, Harga Beras Premium Naik Jadi Rp 10.000/Kg
Pada Januari 2018, komponen bahan makanan mengalami inflasi 2,34%. Dari inflasi tersebut, beras memiliki andil 0,24%.
BPS mencatat harga beras medium naik 6,83% selama Januari 2018 dibandingkan bulan sebelumnya. Lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga beras kualitas rendah yang sebesar 5,2% dan premium yaitu 4,96%.
![]() |
Salah satu penyebab kenaikan harga beras bulan lalu adalah faktor cuaca. Kecenderungan la nina (basah) menyebabkan gangguan produksi padi nasional.
Mengutip data Reuters, rata-rata suhu udara nasional pada Januari 2018 adalah 24,77 derajat celsius. Umumnya tanaman padi membutuhkan suhu 25-30 derajat celsius agar mampu tumbuh optimal.
Berikut catatan rata-rata suhu harian selama Januari 2018:
![]() |
Namun, ke depan ada harapan produksi padi membaik seiring suhu yang lebih kondusif. Data Reuters sampai menujukkan, setidaknya sampai pekan ke-2 Februari rata-rata suhu harian berada di atas 26 derajat celcius. Suhu ini masih bisa mendukung pertumbuhan padi meski tipis di batas optimal.
Berikut proyeksi rata-rata harian suhu pada Februari 2018:
![]() |
Meski demikian, tetap ada risiko cuaca yang mengganggu produksi beras. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan masih akan tinggi akibat la nina. Dalam proyeksi BMKG, daerah-daerah yang menjadi lumbung padi nasional seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai Sulawesi Selatan masih akan mengalami curah hujan yang cukup tinggi.
Berikut perkiraan BMKG mengenai curah hujan Februari 2018. Semakin hijau warna daerah di peta, maka curah hujannya semakin tinggi.
![]() |
(aji/aji) Next Article Sepanjang Januari, Harga Beras Premium Naik Jadi Rp 10.000/Kg
Most Popular