
Ini Hambatan Berinvestasi di Indonesia
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 January 2018 20:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong blak-blakan mengenai hambatan yang selama ini membuat Indonesia tertinggal dibandingkan negara seperti Malaysia, Thailand, dan India.
Berbicara usai konferensi pers realisasi investasi 2017, Thomas mengatakan, hambatan utama yang selama ini membuat Indonesia tertinggal adalah permasalahan regulasi-regulasi yang tumpang tindih.
“Regulasi berubah-ubah, tumpang tindih, kontradiktif antara kementerian dan lembaga dan daerah,” kata Thomas, Selasa (30/1/2018).
Selain itu, hambatan lain yang menjadi catatan adalah persoalan pajak, tenaga kerja, hal-hal yang berkaitan dengan izin lahan, kurangnya ketersediaan infrastruktur, sampai dengan dominasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam proyek.
Thomas menyebut, pertumbuhan investasi di negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan India mampu melebihi 20% dalam satu tahun. Bahkan, pertumbuhan di salah satu negara tersebut bisa mencapai 50% dalam satu tahun.
“Kita harus introspeksi diri, karena di Vietnam, Thailand, Malaysia, (regulasi) sudah tidak lagi menjadi issue,” katanya.
Menggantungkan diri pada Perpres kemudahan berusaha
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan investasi yang bisa masuk ke Indonesia mencapai Rp 765 triliun, atau meningkat dibandingkan target tahun lalu yang hanya sekitar Rp 678,8 triliun.
Thomas tak berbicara secara langsung strategi apa yang akan digunakan untuk menarik investasi masuk. Namun, terbitnya paket kebijakan jilid 16 tentang kemudahan berusaha pada tahun lalu diharapkan menjaga momentum investasi tahun ini.
“Strategi pemerintah, paling besar itu di Perpres 91/2017 yang merupakan paket kebijakan atau istilahnya single submission,” katanya.
Menurut mantan Menteri Perdagangan itu menilai, deregulasi memegang peranan penting dan menjadi pertimbangan utama investor sebelum menentukan pilihan dalam berinvestasi.
Hal senada dikemukakan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis. Dia mengaku tak terlalu khawatir tahun politik akan memberikan pengaruh besar terhadap investasi tahun ini.
“Karena investor kalau ketemu tidak akan bertanya mengenai politik kita, tapi izinnya bagaimana, kalau mereka investasi di sini apakah akan dapat insentif atau tidak,” jelasnya.
(roy/roy) Next Article Ini 5 Negara dengan Investasi Terbesar di RI
Berbicara usai konferensi pers realisasi investasi 2017, Thomas mengatakan, hambatan utama yang selama ini membuat Indonesia tertinggal adalah permasalahan regulasi-regulasi yang tumpang tindih.
“Regulasi berubah-ubah, tumpang tindih, kontradiktif antara kementerian dan lembaga dan daerah,” kata Thomas, Selasa (30/1/2018).
“Kita harus introspeksi diri, karena di Vietnam, Thailand, Malaysia, (regulasi) sudah tidak lagi menjadi issue,” katanya.
Menggantungkan diri pada Perpres kemudahan berusaha
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan investasi yang bisa masuk ke Indonesia mencapai Rp 765 triliun, atau meningkat dibandingkan target tahun lalu yang hanya sekitar Rp 678,8 triliun.
Thomas tak berbicara secara langsung strategi apa yang akan digunakan untuk menarik investasi masuk. Namun, terbitnya paket kebijakan jilid 16 tentang kemudahan berusaha pada tahun lalu diharapkan menjaga momentum investasi tahun ini.
“Strategi pemerintah, paling besar itu di Perpres 91/2017 yang merupakan paket kebijakan atau istilahnya single submission,” katanya.
Menurut mantan Menteri Perdagangan itu menilai, deregulasi memegang peranan penting dan menjadi pertimbangan utama investor sebelum menentukan pilihan dalam berinvestasi.
Hal senada dikemukakan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis. Dia mengaku tak terlalu khawatir tahun politik akan memberikan pengaruh besar terhadap investasi tahun ini.
“Karena investor kalau ketemu tidak akan bertanya mengenai politik kita, tapi izinnya bagaimana, kalau mereka investasi di sini apakah akan dapat insentif atau tidak,” jelasnya.
(roy/roy) Next Article Ini 5 Negara dengan Investasi Terbesar di RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular