
Ini Proyek di RI yang Paling Diminati Investor Sepanjang 2017
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 January 2018 20:24

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan proyek di sektor listrik, gas dan air menjadi jenis usaha paling diminati investor, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengungkapkan, realisasi investasi di sektor tersebut sepanjang 2017 mencapai Rp 82,1 triliun atau sekitar 11,8% dari total investasi yang masuk ke Indonesia.
“Listrik ini banyak sekali, sesuai dengan komitmen pembangunan proyek 35.000 mega watt,” kata Azhar usai konferensi pers realisasi investasi 2017 di kantor pusat BKPM, Selasa (30/1/2018).
Sementara itu, posisi kedua ditempati sektor pertambangan dengan nilai Rp 79,1 triliun, kemudian industri makanan sebesar Rp 64,8 triliun, sektor industri logam, mesin dan elektronik sebesar Rp 64,3 triliun, dan sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 59,8 triliun.
Khusus PMDN, berikut jenis usaha yang diminati investor:
Sementara itu, khusus PMA berikut jenis usaha yang diminati investor:
Azhar memperkirakan investasi di sektor listrik, gas, dan air, dan konstruksi akan semakin meningkat dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur pemerintah di sektor energi dan konektivitas.
(ray/ray) Next Article Investasi Asing Jeblok 20% di Kuartal III-2018
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengungkapkan, realisasi investasi di sektor tersebut sepanjang 2017 mencapai Rp 82,1 triliun atau sekitar 11,8% dari total investasi yang masuk ke Indonesia.
“Listrik ini banyak sekali, sesuai dengan komitmen pembangunan proyek 35.000 mega watt,” kata Azhar usai konferensi pers realisasi investasi 2017 di kantor pusat BKPM, Selasa (30/1/2018).
Khusus PMDN, berikut jenis usaha yang diminati investor:
- Industri makanan sebesar Rp 38,5 triliun atau 14,7% dari total investasi
- Transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 34,5 triliun atau 13,1% dari total investasi
- Konstruksi sebesar Rp 30,3 triliun atau 11,6% dari total investasi
- Listrik, gas dan air sebesar Rp 25,4 triliun atau 9,7% dari total investasi
- Tanaman pangan dan perkebunan sebesar Rp 22 triliun atau 8,4% dari total investasi
Sementara itu, khusus PMA berikut jenis usaha yang diminati investor:
- Pertambangan sebesar US$ 4,4 miliar atau 13,6% dari total investasi
- Lustrik, gas dan air sebesar US$ 4,2 miliar atau 13,2% dari total investasi
- Industri logam, mesin dan elektronik sebesar US$ 3,8 miliar atau 11,7% dari total investasi
- Perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar US$ 2,9 miliar atau 8,9% total investasi
- Industri kimia dan farmasi sebesar US$ 2,6 miliar atau 8% dari total investasi
Azhar memperkirakan investasi di sektor listrik, gas, dan air, dan konstruksi akan semakin meningkat dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur pemerintah di sektor energi dan konektivitas.
(ray/ray) Next Article Investasi Asing Jeblok 20% di Kuartal III-2018
Most Popular