
OJK Tekankan Pentingnya Pembangunan Infrastruktur
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
30 January 2018 14:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pembangunan infrastruktur sangat penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam acara Private Finance for Sustainable Development menekankan hal tersebut dalam acara yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk sesi Principles and Policies di Paris, Senin, (29/1/2018).
Menurut Wimboh, ada empat aspek yang perlu diperhatikan dalam mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia yaitu, inovasi, inklusif, integrasi dan infrastruktur.
“Pembiayaan sustainable development saat ini juga kami arahkan melalui pasar modal dengan dikeluarkannya regulasi yang mendorong diterbitkannya greenbonds di Indonesia,” kata dia berdasarkan keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (30/1/2018).
Untuk membangun infrastruktur, lanjut Wimboh pengembangan blended finance menjadi penting sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur di Indonesia dengan mendorong pembiayaan dari pasar modal.
Sementara itu, terkait dengan pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM), Wimboh juga mengungkapkan, pemerintah Indonesia menaruh perhatian pada pemberdayaan UMKM dengan menyediakan subsidi bunga bagi kredit UMKM.
Dalam forum ini, Wimboh menyampaikan bahwa peran regulator keuangan seharusnya tidak semata-mata fokus pada stabilitas saja tetapi juga berperan menfasilitasi pembiayaan pembangunan nasional, baik dalam pembiayaan infrastruktur maupun penyediaan akses pembiayaan bagi UMKM.
“Regulator harus dapat menyediakan regulatory environment yang mendukung upaya ini,” kata dia.
(hps) Next Article Pemerintah Kaji Skema Pendanaan Campuran untuk Infrastruktur
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam acara Private Finance for Sustainable Development menekankan hal tersebut dalam acara yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk sesi Principles and Policies di Paris, Senin, (29/1/2018).
Menurut Wimboh, ada empat aspek yang perlu diperhatikan dalam mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia yaitu, inovasi, inklusif, integrasi dan infrastruktur.
Untuk membangun infrastruktur, lanjut Wimboh pengembangan blended finance menjadi penting sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur di Indonesia dengan mendorong pembiayaan dari pasar modal.
Sementara itu, terkait dengan pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM), Wimboh juga mengungkapkan, pemerintah Indonesia menaruh perhatian pada pemberdayaan UMKM dengan menyediakan subsidi bunga bagi kredit UMKM.
Dalam forum ini, Wimboh menyampaikan bahwa peran regulator keuangan seharusnya tidak semata-mata fokus pada stabilitas saja tetapi juga berperan menfasilitasi pembiayaan pembangunan nasional, baik dalam pembiayaan infrastruktur maupun penyediaan akses pembiayaan bagi UMKM.
“Regulator harus dapat menyediakan regulatory environment yang mendukung upaya ini,” kata dia.
(hps) Next Article Pemerintah Kaji Skema Pendanaan Campuran untuk Infrastruktur
Most Popular