
Jokowi: Indonesia Siap Buka Akses Pasar untuk Bangladesh
Arys Aditya, CNBC Indonesia
28 January 2018 11:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia siap mendukung Bangladesh untuk mencapai target keluar dari kelompok Least Developed Countries (LDCs) pada 2024 mendatang.
"Indonesia siap mendukung pencapaian target tersebut termasuk melalui peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan," ujar Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Bangladesh Abdul Hamid, di Credential Hall, Bangabhan Presidential Palace hari Sabtu malam (27/1/2018).
Dia menyebutkan Indonesia juga menyatakan kesiapannya untuk membuka akses pasar guna meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Bangladesh.
“[Membuka akses pasar] melalui pembentukan Preferential Trade Agreement," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari siaran tertulis.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Bangladesh Abdul Hamid menyampaikan kembali bahwa Indonesia itu dekat dengan Bangladesh.
“Karena Indonesia negara pertama yang mengakui kemerdekaan Bangladesh dan jasa ini tidak akan pernah dilupakan oleh rakyat Bangladesh,” kata Retno menyampaikan pesan Presiden Bangladesh.
Ke depan, ucap Retno, kedua pemimpin sepakat bahwa kerja sama ekonomi akan menjadi prioritas bagi hubungan kedua negara.
Selain itu, perkembangan situasi Rakhine State juga tak lepas dari pembicaraan keduanya. Jokowi mengatakan komitmen dan perhatian tinggi akan terus diberikan pemerintah dan rakyat Indonesia untuk rangka membantu mengatasi krisis kemanusiaan tersebut.
"Saya juga menyambut baik kesepakatan repatriasi pemerintah Bangladesh dengan pemerintah Myanmar. Saya harap implementasi kesepakatan dapat dilakukan secara sukarela, terhormat, dan aman," ujar Presiden.
Tak lupa, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan saat kunjungannya ke Bangladesh, termasuk rencana kunjungannya ke Cox's Bazar esok hari.
"Terima kasih atas sambutan hangat Yang Mulia Presiden Abdul Hamid. Suatu kehormatan dapat melakukan kunjungan ke Bangladesh untuk pertama kalinya," ucap Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Bangladesh Rina Soemarno, serta Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Ferdy Piay.
(prm) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
"Indonesia siap mendukung pencapaian target tersebut termasuk melalui peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan," ujar Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Bangladesh Abdul Hamid, di Credential Hall, Bangabhan Presidential Palace hari Sabtu malam (27/1/2018).
Dia menyebutkan Indonesia juga menyatakan kesiapannya untuk membuka akses pasar guna meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Bangladesh.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Bangladesh Abdul Hamid menyampaikan kembali bahwa Indonesia itu dekat dengan Bangladesh.
“Karena Indonesia negara pertama yang mengakui kemerdekaan Bangladesh dan jasa ini tidak akan pernah dilupakan oleh rakyat Bangladesh,” kata Retno menyampaikan pesan Presiden Bangladesh.
Ke depan, ucap Retno, kedua pemimpin sepakat bahwa kerja sama ekonomi akan menjadi prioritas bagi hubungan kedua negara.
Selain itu, perkembangan situasi Rakhine State juga tak lepas dari pembicaraan keduanya. Jokowi mengatakan komitmen dan perhatian tinggi akan terus diberikan pemerintah dan rakyat Indonesia untuk rangka membantu mengatasi krisis kemanusiaan tersebut.
"Saya juga menyambut baik kesepakatan repatriasi pemerintah Bangladesh dengan pemerintah Myanmar. Saya harap implementasi kesepakatan dapat dilakukan secara sukarela, terhormat, dan aman," ujar Presiden.
Tak lupa, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan saat kunjungannya ke Bangladesh, termasuk rencana kunjungannya ke Cox's Bazar esok hari.
"Terima kasih atas sambutan hangat Yang Mulia Presiden Abdul Hamid. Suatu kehormatan dapat melakukan kunjungan ke Bangladesh untuk pertama kalinya," ucap Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Bangladesh Rina Soemarno, serta Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Ferdy Piay.
(prm) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Most Popular