Presiden Jokowi Minta India Turunkan Pajak Impor CPO

Arys Aditya, CNBC Indonesia
26 January 2018 09:13
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi dan nilai perdagangan bilateral.
Foto: Sekretariat Kabinet
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi dan nilai perdagangan bilateral. Hal itu disampaikan dalam pertemuan bilateral keduanya di sela-sela pelaksanaan KTT ASEAN-India, Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya upaya peningkatan kerjasama ekonomi karena perdagangan bilateral kedua negara sebenarnya mulai tumbuh sejak tahun lalu tetapi masih jauh dari potensi sebenarnya.

“Oleh karena itu upaya meningkatkan perdagangan harus terus dilakukan termasuk menghilangkan hambatan perdagangan,” kata Presiden, dikutip dari siaran resmi Sekretariat Presiden, Jumat (26/1).

Presiden Jokowi kemudian membahas kenaikan tarif bea masuk yang cukup tinggi terhadap vegetables oil ke India dengan PM Modi. Kenaikan tarif kelapa sawit itu, tuturnya, akan berdampak terhadap ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia.

Untuk itu, Presiden Jokowi sangat mengharapkan pemerintah India dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarif terhadap vegetables oil.

“Jika ekspor sawit Indonesia berkurang, saya yakin akan berpengaruh juga pada pemenuhan kebutuhan pasar India yang semakin meningkat,” kata Presiden.

Mengenai arsitektur kawasan Indo-Pasifik, Presiden Jokowi ingin mengajak negara kunci di kawasan untuk membahas konsep Indo Pasifik.

“Saran saya, konsep ini dikembangkan berdasar keterbukaan, inklusif, ​dilandasi spirit kerja sama,” ucap Presiden Jokowi.

Sebagai negara yang sangat aktif di IORA, Presiden Jokowi meyakini PM Modi akan sepakat untuk memperkuat IORA, guna menbuat lingkat Samudra Hindia menjadi kawasan yang stabil dan sejahter.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi dukungan India terhadap ASEAN-led Mechanism termasuk East Asia Summit (EAS).

Oleh karena itu ke depan, kerja sama maritim akan menjadi salah satu prioritas kerja sama kedua negara. “Indonesia telah mengusulkan dimulainya kerja sama maritim dalam EAS yang juga didukung India,” ucap Presiden Jokowi.

Sementara itu, di awal pertemuan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia-India semakin kokoh, khususnya sejak pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Modi pada Desember 2016 di India.

“Untuk menjaga momentum kerja sama yang erat ini, saya mengundang Yang Mulia untuk berkunjung ke Indonesia tahun ini,” ujar Presiden.

Di Indonesia nanti, Presiden Jokowi mengajak PM Modi untuk membahas kerjasama bilateral secara detail.

Turut hadir mendampingi Presiden yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Duta Besar Republik Indonesia untuk India Sidharto Suryodipuro.
(hps) Next Article Top Pak Jokowi! 5.000 Insan Pers Divaksinasi Akhir Bulan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular