
KTT ASEAN-India
2 Miliar Penduduk Jadi Modal Pertumbuhan Ekonomi Tinggi 2018
Arys Aditya, CNBC Indonesia
26 January 2018 08:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meyakini ASEAN-India dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Samudera Hindia yang akan mendukung kemakmuran dan stabilitas di lingkar Indo-Pasifik.
Dia menyebutkan, keyakinan tersebut bukanlah tanpa sebab, melihat banyaknya potensi yang dimiliki ASEAN dan India, termasuk jumlah penduduk yang mencapai hampir dua miliar jiwa.
"Dari angka tersebut, penduduk usia produktif mencapai hampir 1,5 miliar," ungkap Presiden Jokowi dalam Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan ASEAN-India yang digelar di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India, melalui keterangan resmi, Jumat (26/1).
Selain itu, Jokowi mengatakan optimisme pertumbuhan ekonomi dunia juga memiliki peran yang cukup penting di mana diperkirakan naik menjadi 3,7 persen pada tahun 2018 dari 3,6 persen pada tahun 2017.
Presiden Jokowi pun mengapresiasi kerja sama ASEAN-India yang telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara. Bahkan, lanjutnya, ekonomi ASEAN diprediksi tumbuh 5 persen sedangkan ekonomi India diperkirakan tumbuh 7 persen pada tahun 2018.
"Berkat kerja kita bersama, ekonomi tumbuh positif di atas pertumbuhan ekonomi global," kata Jokowi.
Meski demikian, Kepala Negara RI mengaku masih ada sejumlah kondisi global yang belum stabil yang harus dihadapai ASEAN dan India, dari pesimisme pelemahan ekonomi global pada jangka panjang hingga meningkatnya kecenderungan proteksionisme di berbagai negara.
Oleh karena itu, Presiden mengajak ASEAN bersama-sama dengan India untuk melanjutkan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang akan mewakili hampir setengah populasi dunia, 31,6 persen dari GDP global, dan 28,5 persen perdagangan dunia.
Kepala Negara juga menyatakan kesiapan Indonesia dan ASEAN untuk bekerja sama dengan India dalam rangka menemukan landing zones yang pragmatik agar upaya perluasan dan pendalaman supply chain di kawasan RCEP dapat terwujud.
"Indonesia menyerukan perlunya mengintensifkan upaya menyelesaikan perundingan RCEP pada tahun 2018," ujar Presiden Jokowi.
(hps) Next Article Presiden Jokowi Minta India Turunkan Pajak Impor CPO
Dia menyebutkan, keyakinan tersebut bukanlah tanpa sebab, melihat banyaknya potensi yang dimiliki ASEAN dan India, termasuk jumlah penduduk yang mencapai hampir dua miliar jiwa.
"Dari angka tersebut, penduduk usia produktif mencapai hampir 1,5 miliar," ungkap Presiden Jokowi dalam Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan ASEAN-India yang digelar di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India, melalui keterangan resmi, Jumat (26/1).
Presiden Jokowi pun mengapresiasi kerja sama ASEAN-India yang telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara. Bahkan, lanjutnya, ekonomi ASEAN diprediksi tumbuh 5 persen sedangkan ekonomi India diperkirakan tumbuh 7 persen pada tahun 2018.
"Berkat kerja kita bersama, ekonomi tumbuh positif di atas pertumbuhan ekonomi global," kata Jokowi.
Meski demikian, Kepala Negara RI mengaku masih ada sejumlah kondisi global yang belum stabil yang harus dihadapai ASEAN dan India, dari pesimisme pelemahan ekonomi global pada jangka panjang hingga meningkatnya kecenderungan proteksionisme di berbagai negara.
Oleh karena itu, Presiden mengajak ASEAN bersama-sama dengan India untuk melanjutkan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang akan mewakili hampir setengah populasi dunia, 31,6 persen dari GDP global, dan 28,5 persen perdagangan dunia.
Kepala Negara juga menyatakan kesiapan Indonesia dan ASEAN untuk bekerja sama dengan India dalam rangka menemukan landing zones yang pragmatik agar upaya perluasan dan pendalaman supply chain di kawasan RCEP dapat terwujud.
"Indonesia menyerukan perlunya mengintensifkan upaya menyelesaikan perundingan RCEP pada tahun 2018," ujar Presiden Jokowi.
(hps) Next Article Presiden Jokowi Minta India Turunkan Pajak Impor CPO
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular