
Internasional
Pantaskah Chile Marah kepada Bank Dunia?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 January 2018 16:44

Jakarta, CNBC Indonesia – Chile memprotes hasil laporan Ease of Doing Business (EoDB) yang dirilis Bank Dunia. Mereka tidak terima kondisi ekonominya digambarkan seolah memburuk sebagaimana terlihat dalam peringkat yang menurun tajam.
“Apa yang terjadi dalam laporan itu sangat mengkhawatirkan. Peringkat yang disusun institusi internasional seharusnya bisa dipercaya, karena berdampak kepada investasi dan perkembangan suatu negara,” tulis Presiden Chile Michelle Bachelet di akun Twitter-nya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/1/2018).
Sejak pemerintahan Bachellet pada 2014, peringkat EoDB Chile memang cenderung turun menjadi 55 di tahun 2017 dari 41 di tahun 2014. Padahal, Chile merupakan salah satu negara paling makmur dan stabil di Amerika Latin.
Sepertinya wajar bila Bachellet kecewa. Pertumbuhan ekonomi Chile memang melambat, tetapi negara ini masih bisa mempertahankan ekonomi tumbuh sementara negara lain seperti, Brasil mengalami kontraksi.
Ekonomi Chile, seperti halnya negara-negara Amerika Latin, cukup bergantung pada harga komoditas, terutama tembaga.
Chile adalah produsen tembaga nomor satu dunia dengan produksi mencapai 5.500 ton pada 2016. Peru menduduki peringkat kedua dengan jarak yang cukup lebar, yaitu dengan produksi sekitar 2.300 ton.
Data Bank Dunia menyebut produk domestik bruto (PDB) per kapita Chile adalah US$13.792,93 atau sekitar Rp 183 juta per tahun. Chile menjadi negara Amerika Latin pertama yang menjadi anggota perkumpulan elit Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Dalam laporan lain, yaitu World Competitiveness Report yang dirilis World Economic Forum (WEF), Chile pada 2017-2018 berada di peringkat 33, tidak bergerak dibandingkan periode 2016-2017. Namun, skor Chile naik dari 4,64 menjadi 4,71.
Chile memang masih memiliki pekerjaan rumah. Negara ini masih bergantung kepada komoditas. Ketika harga komoditas turun, investasi dan ekspornya ikut terseret.
Realisasi investasi di Chile menurun dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, mencapai pertumbuhan ekonomi 3% pun sulit bagi Chile.
Tidak hanya menyebabkan investasi melambat, penurunan harga komoditas juga memengaruhi pemerintahan.
Anggaran negara terpaksa mengalami defisit 2,8% PDB pada 2016 padahal Chile sempat surplus 0,6% PDB pada 2012. Maklum, 20% dari penerimaan negara bersumber dari tembaga.
Tim Riset CNBC Indonesia
(prm) Next Article Skandal Peringkat Cile, Kepala Ekonom Bank Dunia Mundur
“Apa yang terjadi dalam laporan itu sangat mengkhawatirkan. Peringkat yang disusun institusi internasional seharusnya bisa dipercaya, karena berdampak kepada investasi dan perkembangan suatu negara,” tulis Presiden Chile Michelle Bachelet di akun Twitter-nya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/1/2018).
Sejak pemerintahan Bachellet pada 2014, peringkat EoDB Chile memang cenderung turun menjadi 55 di tahun 2017 dari 41 di tahun 2014. Padahal, Chile merupakan salah satu negara paling makmur dan stabil di Amerika Latin.
![]() Sumber: Banco Central de Chile |
Chile adalah produsen tembaga nomor satu dunia dengan produksi mencapai 5.500 ton pada 2016. Peru menduduki peringkat kedua dengan jarak yang cukup lebar, yaitu dengan produksi sekitar 2.300 ton.
Data Bank Dunia menyebut produk domestik bruto (PDB) per kapita Chile adalah US$13.792,93 atau sekitar Rp 183 juta per tahun. Chile menjadi negara Amerika Latin pertama yang menjadi anggota perkumpulan elit Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Dalam laporan lain, yaitu World Competitiveness Report yang dirilis World Economic Forum (WEF), Chile pada 2017-2018 berada di peringkat 33, tidak bergerak dibandingkan periode 2016-2017. Namun, skor Chile naik dari 4,64 menjadi 4,71.
Chile memang masih memiliki pekerjaan rumah. Negara ini masih bergantung kepada komoditas. Ketika harga komoditas turun, investasi dan ekspornya ikut terseret.
Realisasi investasi di Chile menurun dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, mencapai pertumbuhan ekonomi 3% pun sulit bagi Chile.
![]() Sumber: UNCTAD |
Anggaran negara terpaksa mengalami defisit 2,8% PDB pada 2016 padahal Chile sempat surplus 0,6% PDB pada 2012. Maklum, 20% dari penerimaan negara bersumber dari tembaga.
Tim Riset CNBC Indonesia
(prm) Next Article Skandal Peringkat Cile, Kepala Ekonom Bank Dunia Mundur
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular