Setelah BBM, Ada Rencana Gas Bumi Satu Harga

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
24 January 2018 18:13
BPH Migas berencana menyesuaikan harga gas bumi untuk rumah tangga
Foto: Dokumentasi ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berencana menerapkan satu harga gas bumi untuk berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu anggota komite BPH Migas Jugi Prajogio berkeyakinan harga gas bumi bisa disamakan pada tahun ini karena harga yang sekarang ada tidaklah berbeda jauh satu sama lain.



"Harapan kami, rumah tangga 1 bisa antara Rp 4.500 - Rp 5.000 (per metrik kubik) dan rumah tangga 2 bisa Rp 6.000 - Rp 6.500. Tapi akan dihitung lagi," kaya Jugo di kantor BPH Migas, Rabu (24/1/2018).

Alasan lain Jugi berkeinginan ada ada penyamaan harga adalah karena PT PGN (Persero) Tbk sudah cukup lama tidak mengajukan penyesuaian harga. Sementara, Pertagas Niaga sudah mengajukan penyesuaian di 2016. "Jadi kami ingin mencoba harga ini diangkat sama-sama antara PGN dan Pertagas Niaga jadi satu harga. Sebetulnya PGN dengan harga di bawah Rp 3000 itu rugi," kata Jugi.

Namun, dia memastikan akan menetapkan harga untuk tetap di bawah harga pasar LPG 3 kg. Jugi juga ingin badan usaha diberi margin tersebut oleh BPH migas. Tujuannya agar ke depan masing-masing badan usaha bisa membangun jaringan sendiri.  "Kalau semua dari APBN ini tidak akan berkembang lebih jauh. Jadi ada kombinasi antara perusahaan dan APBN," kata Jugi. 

Menurut Jugi, faktor yang menjadi penyebab perbedaan harga gas saat ini adalah perbedaan fasilitas atau infrastruktur di masing-masing daerah. Karena itu, proses operasi dan maintenance pun juga berbeda. Hal lain yang dia lihat jadi penyebab perbedaan harga adalah telah adanya penetapan margin di bawah 5%. "Nanti akan kami buat harganya kurang lebih sama di mana-mana," ujar Jogi.
(gus/gus) Next Article Menang Banding, PGN Bebas Tuduhan Monopoli Gas di Medan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular