Internasional

Demokrat Tarik Dukung Pembangunan Tembok Perbatasan AS

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
24 January 2018 15:15
Demokrat Tarik Dukung Pembangunan Tembok Perbatasan AS
Foto: Reuters
Washington, CNBC Indonesia -- Demokrat mengatakan pada hari Selasa (23/1/2018) bahwa mereka akan menarik tawaran untuk mendanai tembok batas yang diinisiasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, karena negosiasi yang alot tentang masa depan imigran illegal muda yang dikenal dengan sebutan “Dreamer” berlanjut di Senat.

Sehari setelah akhir penutupan pemerintahan yang dikaitkan dengan perselisihan tentang imigrasi, ketua fraksi Senat Demokrat Chuck Schumer mengatakan ia menarik tawaran itu karena kegagalan Trump untuk mengikuti skema kesepakatan yang dibahas keduanya pada hari Jumat (19/1/2018).

“Jadi kami harus memulai dasar yang baru dan penawaran untuk tembok tersebut tidak berlaku lagi,” kata Schumer kepada para reporter, seperti dilansir dari Reuters.

Seorang ajudan mengatakan bahwa penawaran ditarik pada hari Minggu (21/1/2018). 


Trump mengatakan lewat social media Twitter Selasa tengah malam: “Chuck Schumer yang cengeng sangat paham, apalagi setelah kekalahannya yang memalukan, bahwa jika tidak ada tembok, maka tidak ada DACA. Kita harus memiliki keamanan, bersama dengan militer yang kuat, untuk orang-orang kita yang hebat!”

Kongres Kaukus Hispanik mengekspresikan ketakutannya pada hari Selasa bahwa fraksi Republik di DPR akan mengejar undang-undang imigrasi berat yang ditulis oleh Ketua Komisi Kehakiman Bob Goodlatte.

Langkah DPR akan memperbolehkan para Dreamer memperbaharui status legal selama tiga tahun, ketimbang menyisihkan usaha mereka mendapatkan kewarganegaraan, dan akan meminta untuk mempekerjakan 10.000 agen tambahan di perbatasan AS sembari menutup beberapa program visa dan mengambil langkah lain untuk mencari orang yang tinggal di negara tersebut secara ilegal.

Partai Republik yang berada di pihak Trump mengatakan selama kampanye pemilu tahun 2016, Meksiko akan membayar biaya pembangunan tembok di sepanjang batas barat daya AS untuk menangkal imigran gelap.

Meksiko menolak gagasan tersebut. Alhasil, Trump dipaksa untuk meminta Kongres agar menggunakan dana pajak untuk membiayai tembok. Pemerintah mengestimasi pembangunan tersebut akan menghabiskan lebih dari US$21 miliar (Rp 279,8 triliun).

Dengan Demokrat dan banyak anggota Republik yang mendesak batas dan alat pelaksanaan yang lebih efektif daripada tembok, usulan tersebut menjadi salah satu titik utama negosiasi tentang imigrasi, yang pada akhirnya memperumit pembahasan tentang pembiayaan lembaga federal.

Dick Durbin, Senat nomor dua dari fraksi Demokrat, ketika ditanya tentang tawaran senilai US$25 miliar untuk tembok dari Schumer ke Trump dalam konsesi utama ke presiden, tidak membantah jumlah tersebut tetapi mengatakan, “Dia melakukannya dalam konteks negosiasi," ujarnya.
Demokrat memimpin usaha melindungi sekitar 700.000 orang Dreamer setelah Trump mengumumkan akhir dari Penangguhan Tindakan terhadap Anak-Anak Imigran Ilegal (Deffered Action for Childhood Arrivals/DACA) di bulan September lalu. Program ini didirikan oleh Barack Obama.

Program ini dimulai tahun 2012. Member Dreamer yang terkualifikasi, yang dibawa secara ilegal ke AS sebagai anak-anak, perlindungan sementara dari deportasi dan kesempatan untuk bersekolah dan bekerja di AS.

Senat John Cornyn, senat nomor dua dari fraksi Republik, mengkritisi sikap Schumer yang menarik penawaran pendanaan. “Hal itu sebenarnya membuat pembahasan DACA mundur ke belakang,” katanya ke reporter.

Cornyn mengatakan terdapat pembahasan antara ia dan Durbin sebagai “pembersih DPR” tentang usulan dari senator di DPR untuk menyelamatkan Dreamer dari ancaman deportasi dan menyediakan perlindungan permanen untuk mereka.



Saat sepakat pada hari Senin (22/1/2018) untuk mengakhiri penutupan pemerintahan yang berlangsung selama tiga hari, pertama kalinya sejak 2013, dan mendanai pemerintah sampai 8 Februari, Senat dari fraksi Demokrat menerima janji dari pimpinan senat mayoritas Mitch McConnell bahwa ia akan mengizinkan debat tentang imigrasi di lantai Senat dalam waktu dekat.

Durbin mengatakan komitmen serupa sekarang dibutuhkan dari Paul Ryan, ketua anggota dewan dari fraksi Republik, di mana undang-undang Dreamer nampaknya akan menghadapi jalan lebih berliku untuk lolos daripada di Senat.

Gedung Putih pada hari Selasa menampik gagasan bahwa undang-undang bipartisan yang didukung oleh Durbin dan senat Republik Lindsey Graham dapat menjadi solusi inti.

Juru bicara kepresidenan Sarah Sanders mengatakan usulan tersebut “sangat tidak bisa diterima presiden dan akan dianggap mati saat keluar.”

Trump sendiri telah terombang-ambing di isu imigrasi antara retorik keras yang menuntut tembok batas AS dan memperhalus keputusannya untuk mendesak “undang-undang cinta” untuk Dreamer.

“Tidak ada yang tahu dengan pasti bahwa Republik dan Demokrat akan dapat meraih kesepakatan tentang DACA pada 8 Februari, namun semua orang akan mencoba,” kata Trump lewat cuitannya di Twitter.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular