
Internasional
Elon Musk Tak Digaji Hingga Tesla Capai Target
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
24 January 2018 12:43

New York, CNBC Indonesia – Tesla mengumumkan Elon Musk, pendiri dan CEO-nya, tidak akan menerima gaji dari perusahaan pengembang kendaraan listrik tersebut kecuali mereka memenuhi target-target yang telah ditetapkan perusahaan.
Pembayaran kompensasi untuk Musk, 46 tahun, akan didasarkan pada kinerja saham selama 10 tahun yang “sepenuhnya bergantung pada kemampuan perusahaan untuk meraih kapitalisasi pasar dan capaian operasional tertentu yang akan membuat Tesla menjadi salah satu dari perusahaan yang diperhitungkan di dunia,” menurut pernyataan resmi dari Tesla hari Selasa (23/1/2018) yang dilansir dari AFP.
Syarat agar Musk mendapatkan kompensasi dengan nilai maksimal adalah nilai Tesla di pasar saham harus tumbuh mencapai US$650 miliar atau setara dengan Rp 8,6 kuadriliun dibandingkan dengan posisi saat ini di sekitar angka $50 miliar.
Ia juga harus membangun perusahaan agar meraih target pendapatan dan laba.
Pengaturan terbaru itu dibentuk setelah kesepakatan serupa dibuat tahun 2012 ketika nilai Tesla di pasar meningkat lebih dari 17 kali lipat.
“Elon tidak akan menerima jaminan kompensasi apapun; gaji, bonus dalam bentuk uang tunai maupun saham,” kata pernyataan tersebut.
“Justru, kompensasi utama Elon adalah penghargaan atas kinerjanya, yang memastikan bahwa ia akan diberi upah hanya jika Tesla dan semua pemegang saham berkinerja sangat baik.”
Paket kompensasi berdasarkan kinerja ini juga mencakup pemberian opsi kepemilikan saham selama 10 tahun dalam 12 tahap.
Agar dapat meraih tahap pertama, kapitalisasi pasar Tesla harus meningkat mencapai $100 miliar. Sebelas capaian tambahan diraih pada kelipatan $50 miliar.
Untuk setiap 12 tahapan yang dipenuhi, Musk akan diberi bonus 1% dari total nilai saham terbaik Tesla saat itu. Jika tidak ada satupun tahapan yang berhasil dicapai, ia tidak akan menerima pembayaran kompensasi apapun.
Paket ini sejalan dengan posisi Musk saat ini yang tetap memegang jabatan sebagai CEO dan Chief Product Officer di Tesla.
“Ini memastikan bahwa Elon akan terus memimpin manajemen Tesla dalam jangka panjang sembari memberikan keleluasaan untuk mencari CEO baru yang akan bekerja untuknya suatu saat nanti,” sebut pernyataan tersebut.
“Meskipun saat ini kami tidak menginginkan itu terjadi, [penunjukan CEO baru] ini memberikan keleluasaan [bagi Musk] untuk lebih fokus pada jenis-jenis produk kunci dan hal-hal strategis yang akan berdampak pada perkembangan dan keuntungan Tesla dalam jangka panjang.”
Majalah Forbes mengestimasi kekayaan bersih Musk bernilai $21 miliar, yang membuatnya berada pada daftar 100 orang terkaya di dunia. Ia juga mengelola perusahaan pengembangan teknologi luar angkasa bernama SpaceX.
(prm) Next Article Elon Musk: Perjalanan ke Mars akan Terwujud Awal 2019
Pembayaran kompensasi untuk Musk, 46 tahun, akan didasarkan pada kinerja saham selama 10 tahun yang “sepenuhnya bergantung pada kemampuan perusahaan untuk meraih kapitalisasi pasar dan capaian operasional tertentu yang akan membuat Tesla menjadi salah satu dari perusahaan yang diperhitungkan di dunia,” menurut pernyataan resmi dari Tesla hari Selasa (23/1/2018) yang dilansir dari AFP.
Syarat agar Musk mendapatkan kompensasi dengan nilai maksimal adalah nilai Tesla di pasar saham harus tumbuh mencapai US$650 miliar atau setara dengan Rp 8,6 kuadriliun dibandingkan dengan posisi saat ini di sekitar angka $50 miliar.
Ia juga harus membangun perusahaan agar meraih target pendapatan dan laba.
Pengaturan terbaru itu dibentuk setelah kesepakatan serupa dibuat tahun 2012 ketika nilai Tesla di pasar meningkat lebih dari 17 kali lipat.
“Elon tidak akan menerima jaminan kompensasi apapun; gaji, bonus dalam bentuk uang tunai maupun saham,” kata pernyataan tersebut.
“Justru, kompensasi utama Elon adalah penghargaan atas kinerjanya, yang memastikan bahwa ia akan diberi upah hanya jika Tesla dan semua pemegang saham berkinerja sangat baik.”
Paket kompensasi berdasarkan kinerja ini juga mencakup pemberian opsi kepemilikan saham selama 10 tahun dalam 12 tahap.
Agar dapat meraih tahap pertama, kapitalisasi pasar Tesla harus meningkat mencapai $100 miliar. Sebelas capaian tambahan diraih pada kelipatan $50 miliar.
Untuk setiap 12 tahapan yang dipenuhi, Musk akan diberi bonus 1% dari total nilai saham terbaik Tesla saat itu. Jika tidak ada satupun tahapan yang berhasil dicapai, ia tidak akan menerima pembayaran kompensasi apapun.
Paket ini sejalan dengan posisi Musk saat ini yang tetap memegang jabatan sebagai CEO dan Chief Product Officer di Tesla.
“Ini memastikan bahwa Elon akan terus memimpin manajemen Tesla dalam jangka panjang sembari memberikan keleluasaan untuk mencari CEO baru yang akan bekerja untuknya suatu saat nanti,” sebut pernyataan tersebut.
“Meskipun saat ini kami tidak menginginkan itu terjadi, [penunjukan CEO baru] ini memberikan keleluasaan [bagi Musk] untuk lebih fokus pada jenis-jenis produk kunci dan hal-hal strategis yang akan berdampak pada perkembangan dan keuntungan Tesla dalam jangka panjang.”
Majalah Forbes mengestimasi kekayaan bersih Musk bernilai $21 miliar, yang membuatnya berada pada daftar 100 orang terkaya di dunia. Ia juga mengelola perusahaan pengembangan teknologi luar angkasa bernama SpaceX.
(prm) Next Article Elon Musk: Perjalanan ke Mars akan Terwujud Awal 2019
Most Popular