
Internasional
Senat AS Setujui Penunjukan Powell Sebagai Gubernur The Fed
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
24 January 2018 07:40

Washington, CNBC Indonesia - Senat Amerika Serikat (AS) menyetujui penunjukan Jerome Powell sebagai gubernur bank sentral AS, Federal Reserve, hari Selasa (23/1/2018) dengan hasil akhir pemungutan suara 85:12.
Lampu hijau dari Senat untuk Powell, yang dinominasikan oleh Presiden AS Donald Trump, memuluskan jalan anggota dewan gubernur The Fed itu untuk menggantikan Janet Yellen yang akan habis masa jabatannya bulan depan, dilansir dari AFP.
Dengan memilih untuk mengganti Yellen, Trump menghapus satu lagi warisan pendahulunya, Barack Obama, dan menjadikannya Presiden AS pertama dalam hampir 40 tahun terakhir yang tidak menunjuk kembali petahana untuk menjadi gubernur The Fed.
Para analis berpendapat penunjukan Powell memberi Trump kesempatan untuk mengganti pejabat pilihan Obama sekaligus memberi sinyal ke pasar bahwa ia memilih keberlanjutan kebijakan kenaikan suku bunga bertahap yang selama ini membuat Yellen menuai pujian dari banyak pelaku pasar.
Selain merupakan simpatisan Partai Demokrat dan pemimpin perempuan The Fed yang pertama, Yellen juga dikenal akan sikapnya mendukung aturan ketat di sektor keuangan yang diterapkan setelah krisis keuangan AS. Hal itu menimbulkan perselisihan antara Yellen dan agenda deregulasi Gedung Putih saat ini.
Powell yang berusia 64 tahun telah melalui proses seleksi di Senat sebelum menjadi anggota dewan gubernur The Fed pada tahun 2012. Sejak saat itu, ia tidak pernah mengemukakan pendapat yang berbeda (dissenting opinion) terhadap keputusan moneter yang diambil bank sentral.
Ia sebelumnya memaparkan stance kebijakan moneter yang sejalan dengan kebijakan Yellen saat ini dalam rapat dengar pendapat dengan Senat beberapa waktu lalu. Seorang Republikan seperti Powell cenderung tidak akan menaikkan suku bunga acuan secara tiba-tiba dan terlalu cepat namun terbuka terhadap pelonggaran regulasi di bidang keuangan yang selama ini dinanti-nantikan Wall Street.
Dengan mempromosikan Powell, Trump maju selangkah lagi dalam usahanya membentuk sebuah bank sentral yang sesuai dengan keinginannya. Ia masih harus mengajukan kandidat untuk mengisi empat posisi dewan gubernur yang kosong.
Bulan November lalu, Trump juga mengajukan Marvin Goodfriend, seorang profesor dan ekonom konservatif, untuk mengisi salah satu posisi tersebut.
Goodfriend hadir dalam dengar pendapat di Senat hari Selasa. Anggota Senat menanyakan pendapatnya soal prediksi bahwa stimulus The Fed setelah krisis 2008 akan menaikkan inflasi tanpa membantu pemulihan ekonomi. Prediksi tersebut sebenarnya tidak pernah terbukti.
Yellen telah memimpin bank sentral AS sejak 2014 dan akan melepaskan jabatannya tepat saat ekonomi negara itu sedang menunjukkan pemulihan yang ditandai dengan turunnya angka pengangguran, kuatnya pertumbuhan ekonomi, dan inflasi yang rendah. Kondisi-kondisi tersebut membuatnya menuai pujian dari banyak pihak, termasuk Trump.
(prm) Next Article Jerome Powell: The Fed Bakal Langsung Beli Obligasi Korporasi
Lampu hijau dari Senat untuk Powell, yang dinominasikan oleh Presiden AS Donald Trump, memuluskan jalan anggota dewan gubernur The Fed itu untuk menggantikan Janet Yellen yang akan habis masa jabatannya bulan depan, dilansir dari AFP.
Dengan memilih untuk mengganti Yellen, Trump menghapus satu lagi warisan pendahulunya, Barack Obama, dan menjadikannya Presiden AS pertama dalam hampir 40 tahun terakhir yang tidak menunjuk kembali petahana untuk menjadi gubernur The Fed.
Selain merupakan simpatisan Partai Demokrat dan pemimpin perempuan The Fed yang pertama, Yellen juga dikenal akan sikapnya mendukung aturan ketat di sektor keuangan yang diterapkan setelah krisis keuangan AS. Hal itu menimbulkan perselisihan antara Yellen dan agenda deregulasi Gedung Putih saat ini.
Powell yang berusia 64 tahun telah melalui proses seleksi di Senat sebelum menjadi anggota dewan gubernur The Fed pada tahun 2012. Sejak saat itu, ia tidak pernah mengemukakan pendapat yang berbeda (dissenting opinion) terhadap keputusan moneter yang diambil bank sentral.
Ia sebelumnya memaparkan stance kebijakan moneter yang sejalan dengan kebijakan Yellen saat ini dalam rapat dengar pendapat dengan Senat beberapa waktu lalu. Seorang Republikan seperti Powell cenderung tidak akan menaikkan suku bunga acuan secara tiba-tiba dan terlalu cepat namun terbuka terhadap pelonggaran regulasi di bidang keuangan yang selama ini dinanti-nantikan Wall Street.
Dengan mempromosikan Powell, Trump maju selangkah lagi dalam usahanya membentuk sebuah bank sentral yang sesuai dengan keinginannya. Ia masih harus mengajukan kandidat untuk mengisi empat posisi dewan gubernur yang kosong.
Bulan November lalu, Trump juga mengajukan Marvin Goodfriend, seorang profesor dan ekonom konservatif, untuk mengisi salah satu posisi tersebut.
Goodfriend hadir dalam dengar pendapat di Senat hari Selasa. Anggota Senat menanyakan pendapatnya soal prediksi bahwa stimulus The Fed setelah krisis 2008 akan menaikkan inflasi tanpa membantu pemulihan ekonomi. Prediksi tersebut sebenarnya tidak pernah terbukti.
Yellen telah memimpin bank sentral AS sejak 2014 dan akan melepaskan jabatannya tepat saat ekonomi negara itu sedang menunjukkan pemulihan yang ditandai dengan turunnya angka pengangguran, kuatnya pertumbuhan ekonomi, dan inflasi yang rendah. Kondisi-kondisi tersebut membuatnya menuai pujian dari banyak pihak, termasuk Trump.
(prm) Next Article Jerome Powell: The Fed Bakal Langsung Beli Obligasi Korporasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular