Kemendag Ragu Impor Beras 346.000 Ton Dapat Turunkan Harga
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
22 January 2018 16:36
Jakarta, CNBC Indonesia – Bulog hanya dapat mengimpor 346.000 ton beras atau gagal memenuhi target 500.000 ton. Terkait dengan hal itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku belum tahu apakah jumlah impor tersebut dapat efektif menurunkan harga di dalam negeri atau tidak.
“Untuk menurunkan harga belum tahu, tapi yang jelas pemerintah akan terus menggelontorkan beras Bulog ke pasar,” jelas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, ketika dikonfirmasi CNBC Indonesia, Senin (22/01/2018).
Dia menuturkan beras impor tersebut nantinya diutamakan untuk mengganti beras yang digunakan oleh Bulog untuk operasi pasar, bukan disalurkan langsung ke pasar.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan tujuan impor beras memang untuk mengisi stok cadangan beras pemerintah (CBP) milik Bulog.
“Impor ini kan untuk mengisi kekosongan sementara. Panen kan sudah mulai ada, kami utamakan dari dalam negeri (untuk operasi pasar),” jelas Tjahya.
Adapun pada akhir 2017, cadangan beras Bulog hanya 950.000 ton. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla seharusnya dalam kondisi apa pun cadangan beras tidak boleh di bawah 1 juta ton.
Sebelumnya, Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan tenggat yang diberikan untuk melakukan impor sudah sangat mepet sehingga pihaknya menutup proses penawaran.
“Bid sudah tutup. Kami nggak kejar lagi. Jadwal pengapalan sampai Indonesia paling lambat 28 Februari, tidak akan terkejar,” ungkap Andrianto.
Pemerintah memang memberikan tenggat paling lambat Februari untuk beras impor dapat masuk ke Indonesia.
Rata-rata harga beras medium hari ini berdasarkan situs Kementerian Perdagangan di Jakarta tercatat Rp 12.500/kg dan di nasional Rp 11.161/kg. Sementara itu, harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp 9.450/kg.
(ray/ray) Next Article Bulog Punya 1,4 Juta Ton Beras, Bawang Menipis, Jagung Kosong
“Untuk menurunkan harga belum tahu, tapi yang jelas pemerintah akan terus menggelontorkan beras Bulog ke pasar,” jelas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, ketika dikonfirmasi CNBC Indonesia, Senin (22/01/2018).
Dia menuturkan beras impor tersebut nantinya diutamakan untuk mengganti beras yang digunakan oleh Bulog untuk operasi pasar, bukan disalurkan langsung ke pasar.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan tujuan impor beras memang untuk mengisi stok cadangan beras pemerintah (CBP) milik Bulog.
Adapun pada akhir 2017, cadangan beras Bulog hanya 950.000 ton. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla seharusnya dalam kondisi apa pun cadangan beras tidak boleh di bawah 1 juta ton.
Sebelumnya, Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan tenggat yang diberikan untuk melakukan impor sudah sangat mepet sehingga pihaknya menutup proses penawaran.
“Bid sudah tutup. Kami nggak kejar lagi. Jadwal pengapalan sampai Indonesia paling lambat 28 Februari, tidak akan terkejar,” ungkap Andrianto.
Pemerintah memang memberikan tenggat paling lambat Februari untuk beras impor dapat masuk ke Indonesia.
Rata-rata harga beras medium hari ini berdasarkan situs Kementerian Perdagangan di Jakarta tercatat Rp 12.500/kg dan di nasional Rp 11.161/kg. Sementara itu, harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp 9.450/kg.
(ray/ray) Next Article Bulog Punya 1,4 Juta Ton Beras, Bawang Menipis, Jagung Kosong
Most Popular