Makna Pertumbuhan PDB China Bagi Indonesia

• China merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS)

• Nilai perdagangan antara Indoensia-China tujuan ekspor non migas terbesar bagi Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rilis data pertumbuhan PDB China yang disampaikan kemarin menjadi perhatian dunia. Negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut menyampaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,9% pada tahun 2017.

Angka tersebut melampaui target pemerintah pada kisaran 6,5%, serta di atas capaian 2016 yang hanya sebesar 6,7%. Pertumbuhan ekonomi tersebut juga mengalahkan proyeksi International Monetary Fund (IMF) akhir 2016 lalu yang sebesar 6,2%.

Capaian tersebut menandai percepatan pertumbuhan pertama yang ditorehkan China sejak 2010 silam.

Foto: CNBC Indonesia

Baca: Ekonomi China Tumbuh 6,9% Tahun 2017

Tentu saja data pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat tersebut menjadi angin segar bagi Indonesia. Pasar saham, kemarin langsung meresponnya, yang tampak dari rekor baru Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor baru di angka 6.472,67 pada penutupan perdagangan hari Kamis, naik 0,44% dari penutupan hari Rabu.

Melihat sejarah, memang IHSG memiliki kecenderungan menguat ketika data pertumbuhan ekonomi China diumumkan lebih tinggi atau setidaknya sama dengan ekspektasi. Memang, perekonomian Indonesia memiliki ketergantungan yang sangat tinggi dengan China, sehingga dinamika yang terjadi di China akan memberikan dampak bagi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi China yang melebihi ekspektasi diharapkan akan mendongkrak kinerja perekonomian dalam negeri, sehingga akhirnya IHSG pun ikut terkerek.Pada tahun 2017, China merupakan tujuan ekspor nonmigas nomor 1 Indonesia dengan nilai mencapai US$ 21 miliar atau 14% dari total ekspor nonmigas. Padahal, pada 2016 posisi tersebut masih dipegang oleh Amerika Serikat dengan nilai sebesar US$ 16 miliar.

Foto: CNBC Indonesia

Dari sisi impor, China merupakan negara pemasok barang-barang impor nonmigas terbesar bagi Indonesia.

Foto: CNBC Indonesia

Memasuki 2018, pertumbuhan ekonomi China diproyeksikan terkoreksi menjadi 6,5% oleh IMF.  Kini, kita kembali berharap akan ada kejutan dari China, yakni pertumbuhan ekonominya mengalahkan ekspektasi, utamanya ekspektasi dari lembaga-lembaga besar dunia seperti IMF. IHSG pun bersiap-siap terbang kembali jika hal ini terjadi. 
(hps) Next Article Ke China Melesat, Ini Top 5 Negara Tujuan Ekspor RI di April