
Internasional
Berita dari Korsel Bikin Harga Uang Kripto Berguguran
10 January 2018 06:45

Jakarta, CNBC Indonesia —Senin (8/1/2018) jadi hari yang kelabu bagi pemain mata uang kripto (cryptocurrency). Pasalnya, hampir semua mata uang kripto ini mengalami penurunan lebih dari 5% hanya dalam satu hari.
Penurunan mata uang kripto ini dipimpin oleh Ripple yang harganya mengalami penurunan hingga 10% menjadi US$2,46 per koin. Bahkan Coinmarketcap.com mencatat harga Ripple turun hingga 25% meski pengamat bilang penurunan yang dalam ini karena website tersebut tidak memasukkan harga dari bursa Korea Selatan.
Penurunan terbesar lainnya juga dicatatkan mata uang digital Bitcoin dan Litecoin. Kedua mata uang kripto ini mengalami penurunan masing-masing 7,6% dan 6,4%.
Dengan kejatuhan harga hampir semua mata uang kripto ini pun menggerus kapitalisasi pasar mata uang kripto. Pangsa pasar uang kripto turun US$100 miliar dalam satu hari menjadi US$ 835,6 miliar.
Inspeksi di Korea Selatan
Penurunan mata uang kripto yang dalam ini ternyata tak lepas dari kejadian di Korea Selatan. Otoritas Negeri Ginseng ini mengumumkan telah memeriksa enam lembaga keuangan terbesar di negara tersebut terkait dengan kepatuhan terhadap undang-undang pencucian uang.
Bahkan regulator Korea Selatan sedang menyusun regulasi yang lebih ketat lagi tentang ketaatan pada anti pencucian uang yang sedang dipertimbangkan Dewan Perwakilan Rakyat (National Assembly).
Berita ini menjadi sentimen negatif bagi pemain mata uang kripto. Menandakan adanya kekhawatiran praktek pencucian uang. Tetapi memberikan sentimen jangka panjang dimana sistem keuangan akan aman dari praktek tersebut. Selain Jepang, Korea Selatan merupakan pasar mata uang terbesar kedua di Asia.
Batal Terbitkan Reksadana ETF
Rencana dua manajer investasi untuk menerbitkan meluncurkan reksadana exchange trade fund (ETF) berbasis mata uang digital harus kandas. Otoritas Pengawas Pasar Keuangan AS, Securities and Exchange Commission, tidak merestui produk tersebut karena adanya ke khawatiran mengenai likuiditas dan penilaian kontrak berjangka berdasarkan aset digital.
Lembaga Trust yang dikontrol Rafferty Asset Management LLC and Exchange Traded Concepts LLC telah membatalkan rencana peluncuran tiga reksadana Bitcoin yang rencananya bisa diperdagangkan investor ritel seperti saham. Tidak ada perusahaan yang bisa memberikan komentar.
Menurut data yang dirilis CFTC, otoritas bursa berjangka Amerika Serikat (AS) saat ini investor ritel 3,6 kali lebih suka memandang Bitcoin memiliki prospek jangka panjang ketimbang investor institusi dimana lebih dari 40% investor institusi memasang posisi short (jual).
(roy/roy) Next Article Percepat Proses Bank, Ripple akan Luncurkan Mata Uang Crypto
Penurunan mata uang kripto ini dipimpin oleh Ripple yang harganya mengalami penurunan hingga 10% menjadi US$2,46 per koin. Bahkan Coinmarketcap.com mencatat harga Ripple turun hingga 25% meski pengamat bilang penurunan yang dalam ini karena website tersebut tidak memasukkan harga dari bursa Korea Selatan.
Penurunan terbesar lainnya juga dicatatkan mata uang digital Bitcoin dan Litecoin. Kedua mata uang kripto ini mengalami penurunan masing-masing 7,6% dan 6,4%.
Inspeksi di Korea Selatan
Penurunan mata uang kripto yang dalam ini ternyata tak lepas dari kejadian di Korea Selatan. Otoritas Negeri Ginseng ini mengumumkan telah memeriksa enam lembaga keuangan terbesar di negara tersebut terkait dengan kepatuhan terhadap undang-undang pencucian uang.
Bahkan regulator Korea Selatan sedang menyusun regulasi yang lebih ketat lagi tentang ketaatan pada anti pencucian uang yang sedang dipertimbangkan Dewan Perwakilan Rakyat (National Assembly).
Berita ini menjadi sentimen negatif bagi pemain mata uang kripto. Menandakan adanya kekhawatiran praktek pencucian uang. Tetapi memberikan sentimen jangka panjang dimana sistem keuangan akan aman dari praktek tersebut. Selain Jepang, Korea Selatan merupakan pasar mata uang terbesar kedua di Asia.
Batal Terbitkan Reksadana ETF
Rencana dua manajer investasi untuk menerbitkan meluncurkan reksadana exchange trade fund (ETF) berbasis mata uang digital harus kandas. Otoritas Pengawas Pasar Keuangan AS, Securities and Exchange Commission, tidak merestui produk tersebut karena adanya ke khawatiran mengenai likuiditas dan penilaian kontrak berjangka berdasarkan aset digital.
Lembaga Trust yang dikontrol Rafferty Asset Management LLC and Exchange Traded Concepts LLC telah membatalkan rencana peluncuran tiga reksadana Bitcoin yang rencananya bisa diperdagangkan investor ritel seperti saham. Tidak ada perusahaan yang bisa memberikan komentar.
Menurut data yang dirilis CFTC, otoritas bursa berjangka Amerika Serikat (AS) saat ini investor ritel 3,6 kali lebih suka memandang Bitcoin memiliki prospek jangka panjang ketimbang investor institusi dimana lebih dari 40% investor institusi memasang posisi short (jual).
(roy/roy) Next Article Percepat Proses Bank, Ripple akan Luncurkan Mata Uang Crypto
Most Popular