Luhut: SMI Bisa Terlibat di Proyek KA Cepat Jakarta-Surabaya
Arys Aditya, CNBC Indonesia
09 January 2018 19:48
Jakarta, CNBC Indonesia – PT Sarana Multi Infrastruktur berpeluang terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta – Bandung.
Hal tersebut sejalan dengan dilakukannya evaluasi proyek berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya telah membahas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait kemungkinan SMI terlibat dalam proyek transpotasi publik ini.
“Rapat pertama kami minggu depan untuk evaluasi penuh. Dalam sebulan sudah bisa kami berikan laporan indikatif kepada presiden soal ini,” jelas Luhut, Selasa (09/01/2018).
SMI merupakan perusahaan pembiayaan infrastruktur yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Kementerian Keuangan.
Adapun proyek KA cepat Jakarta – Surabaya membutuhkan investasi sebesar US$ 5,5 miliar dengan total panjang lintasan 142,3 km.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia – China (KCIC) yang merupakan konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co. Ltd.
Luhut menuturkan pemerintah sebetulnya bisa mengambil opsi penundaan pengerjaan ketimbang membiarkan proyek ini mangkrak.
“Enggak apa-apa, mending ditunda daripada mangkrak. Tapi karena sudah ada perjanjian dengan China, kami akan hormati itu meski sampai hari ini belum ada duit yang cair,” jelasnya.
(ray/ray) Next Article Luhut Sebut Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Dijadwal Ulang
Hal tersebut sejalan dengan dilakukannya evaluasi proyek berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya telah membahas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait kemungkinan SMI terlibat dalam proyek transpotasi publik ini.
SMI merupakan perusahaan pembiayaan infrastruktur yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Kementerian Keuangan.
Adapun proyek KA cepat Jakarta – Surabaya membutuhkan investasi sebesar US$ 5,5 miliar dengan total panjang lintasan 142,3 km.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia – China (KCIC) yang merupakan konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co. Ltd.
Luhut menuturkan pemerintah sebetulnya bisa mengambil opsi penundaan pengerjaan ketimbang membiarkan proyek ini mangkrak.
“Enggak apa-apa, mending ditunda daripada mangkrak. Tapi karena sudah ada perjanjian dengan China, kami akan hormati itu meski sampai hari ini belum ada duit yang cair,” jelasnya.
(ray/ray) Next Article Luhut Sebut Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Dijadwal Ulang
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular