Tiga Poin Penting Kajian Bechtel Dalam Proyek LRT Ratu Prabu
Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 January 2018 19:32
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pembanguan Light Rail Transit (LRT) oleh PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) tak main-main, perusahaan menggandeng perusahaan konsultan asal Amerika, Bechtel Corporation. Terdapat tiga poin penting dari hasil studi Bechtel atas rencana perusahaan ini.
Direktur Utama Ratu Prabu Energi Burhanudin Bur Maras mengatakan, menurut hasil studi Bechtel secara teknis pembangunan LRT di wilayah Jakarta bisa dilaksanakan dengan menggunakan jalan yang sudah existing saat ini. Selain itu, pembangunan LRT ini memiliki tingkat laba atas investasi (return on investment/ROI) sebesar 10,9% dengan kajian harga tiket sebesar Rp 20 ribu.
"Terakhir mereka menganjurkan agar pembangunan LRT ini dilakukan secepat mungkin. Kalau dilakukan dalam tempo 10 tahun lagi sudah tidak bisa bergerak," kata Burhanudin di Gedung Ratu Prabu 1, Selasa (9/1).
Menurut Burhanudin, dengan tiga kesimpulan yang disampaikan oleh perusahaan konsultan ini pihaknya memutuskan untuk mencari investor strategis untuk berkontribusi dalam pembangunan LRT. Pihaknya telah menawarkan ke beberapa investor dari tiga negara yakni China, Jepang dan Korea Selatan.
"Kita bicara tiga ini, tiba-tiba China membalas dengan tertulis kami sanggup dan menyediakan dananya. Cuma seminggu sudah balas, karena dia takut keduluan Jepang," terang dia.
Burhanudin menyebutkan, perusahaan asal China yakni China Railway Construction Corp. bersedia untuk memberikan pembiayaan penuh atas proyek yang bernilai RP 405 triliun ini. Disebutkan bahwa perusahaan tersebut sudah melakukan pembicaraan dengan Exim Bank of China dengan tingkat bunga sebesar 2%-4%.
Nantinya, skema pembangunan LRT akan dilakukan dengan membentuk perusahaan baru berupa konsorsium antara PT Ratu Prabu Energi selaku join lead dengan China Railway Construction Corp. Pihak perusahaan juga akan memberikan ruang jika pemerintah mau ikut serta berpartisipasi dalam proyek transportasi ini.
(hps) Next Article Badan Pengelola Transportasi Usulkan 4 Rute LRT Ratu Prabu
Direktur Utama Ratu Prabu Energi Burhanudin Bur Maras mengatakan, menurut hasil studi Bechtel secara teknis pembangunan LRT di wilayah Jakarta bisa dilaksanakan dengan menggunakan jalan yang sudah existing saat ini. Selain itu, pembangunan LRT ini memiliki tingkat laba atas investasi (return on investment/ROI) sebesar 10,9% dengan kajian harga tiket sebesar Rp 20 ribu.
"Terakhir mereka menganjurkan agar pembangunan LRT ini dilakukan secepat mungkin. Kalau dilakukan dalam tempo 10 tahun lagi sudah tidak bisa bergerak," kata Burhanudin di Gedung Ratu Prabu 1, Selasa (9/1).
"Kita bicara tiga ini, tiba-tiba China membalas dengan tertulis kami sanggup dan menyediakan dananya. Cuma seminggu sudah balas, karena dia takut keduluan Jepang," terang dia.
Burhanudin menyebutkan, perusahaan asal China yakni China Railway Construction Corp. bersedia untuk memberikan pembiayaan penuh atas proyek yang bernilai RP 405 triliun ini. Disebutkan bahwa perusahaan tersebut sudah melakukan pembicaraan dengan Exim Bank of China dengan tingkat bunga sebesar 2%-4%.
Nantinya, skema pembangunan LRT akan dilakukan dengan membentuk perusahaan baru berupa konsorsium antara PT Ratu Prabu Energi selaku join lead dengan China Railway Construction Corp. Pihak perusahaan juga akan memberikan ruang jika pemerintah mau ikut serta berpartisipasi dalam proyek transportasi ini.
(hps) Next Article Badan Pengelola Transportasi Usulkan 4 Rute LRT Ratu Prabu
Most Popular