
Harga Beras Tinggi di Awal Tahun Baru
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
10 January 2018 06:53

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga beras naik cukup tinggi hingga sempat menyentuh Rp 12.500 per kg pada awal tahun ini atau jauh dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 9.500 per kg.
Melihat kondisi tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta agar Bulog mulai melakukan operasi pasar bulan ini dengan menyalurkan beras medium ke pasar tradisional sebanyak 13.000 ton per hari, bahkan hingga 20.000 ton per hari apabila dinilai kurang.
Harga yang ditetapkan untuk beras Bulog itu adalah Rp 9.300 per kg sehingga diharapkan dapat mengendalikan harga beras secara keseluruhan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemarin (09/01/2018), juga menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja khusus membahas harga beras.
Usai rapat, Wapres menyampaikan bahwa opsi impor beras terbuka apabila harga tidak kunjung turun.
“Kalau terjadi apa-apa, ya secukupnya akan impor 500.000 ton – 1 juta ton. Opsi impor terbuka, in case itu diperlukan,” jelas JK.
Hingga kemarin, pemerintah tidak meyakini penyebab harga beras tinggi karena adanya aksi penimbunan oleh oknum-oknum.
Dirut Bulog Djarot Kusumayakti lebih menekankan cuaca buruk yang menyebabkan produksi berkurang sehingga mengerek harga.
Menarik untuk dicermati selanjutnya, apa sebetulnya yang membuat harga beras naik cukup jauh dari batas HET.
(ray/ray) Next Article Harga Beras Nasional Naik Rata-rata 3,45%
Melihat kondisi tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta agar Bulog mulai melakukan operasi pasar bulan ini dengan menyalurkan beras medium ke pasar tradisional sebanyak 13.000 ton per hari, bahkan hingga 20.000 ton per hari apabila dinilai kurang.
Harga yang ditetapkan untuk beras Bulog itu adalah Rp 9.300 per kg sehingga diharapkan dapat mengendalikan harga beras secara keseluruhan.
Usai rapat, Wapres menyampaikan bahwa opsi impor beras terbuka apabila harga tidak kunjung turun.
“Kalau terjadi apa-apa, ya secukupnya akan impor 500.000 ton – 1 juta ton. Opsi impor terbuka, in case itu diperlukan,” jelas JK.
Hingga kemarin, pemerintah tidak meyakini penyebab harga beras tinggi karena adanya aksi penimbunan oleh oknum-oknum.
Dirut Bulog Djarot Kusumayakti lebih menekankan cuaca buruk yang menyebabkan produksi berkurang sehingga mengerek harga.
Menarik untuk dicermati selanjutnya, apa sebetulnya yang membuat harga beras naik cukup jauh dari batas HET.
(ray/ray) Next Article Harga Beras Nasional Naik Rata-rata 3,45%
Most Popular