
Kontribusi Jualan BBM Subsidi AKR Capai 10% dari Pendapatan
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
09 January 2018 17:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah memastikan PT AKR Corporindo menjadi pendamping Pertamina dalam menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu selama 5 tahun. Penjualan bensin subsidi ini berkontribusi 10% untuk pendapatan perseroan.
Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan kontribusi dari penugasan distribusi ini memang tidak signifikan kepada kinerja keuangan perseroan, meskipun AKR sudah bertahun tahun jadi mitra Pertamina.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyatakan perseroan tengah melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai penugasan distribusi bbm terbatas oleh Kementerian ESDM dengan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas. Dalam penugasan ini AKR Corporindo mendapat jatah untuk mendistribusikan 250.000 kilo liter di wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
“Dari kerja sama ini AKR akan membangun lembaga penyalur BBM terbatas di wilayah 3T, tapi mengenai lokasi dan nilai investasi ini masih kita bicarakan dengan BPH Migas,” jelas Suresh Vembu kepada CNBC Indonesia, Selasa (09/01/2018).
Lebih lanjut Suresh menjelaskan, AKR Corporindo akan bertindak sebagai penyalur BBM terbatas. Bukan sebagai produsen. “BBM-nya nanti itu impor, AKR akan menyediakan logistik untuk distribusi termasuk SPBU dan SPBN,” kata Suresh.
Seluruh logistik distribusi tersebut nantinya akan ditanggung sepenuhnya oleh perseroan. Suresh menjelaskan, untuk pipa, tank penyimpanan, truk dan lain-lain perseroan akan menggunakan aset yang sudah ada. AKR baru akan menggelontorkan dana tambahan untuk pembangunan SPBU dan SPBN sebagai lembaga penyaluran.
Penugasan ini diberikan kepada AKR Corporindo selama lima tahun mendatang sampai 2022. Jumlah 250.000 kilo liter yang akan didistribusikan itu hanya untuk tahun 2018. Sementara untuk tahun-tahun berikutnya perseroan masih akan terus membicarakannya dengan BPH Migas.
Berdasarkan laporan keuangan AKR Corporindo pada kuartal III 2017 perseroan membukukan laba bersih Rp 1,017 triliun dengan pendapatan sebesar Rp 1,021 triliun. Sleain itu, perseroan sampai saat ini telah memiliki kapasitas storage terminal sebesar 666.000 kilo liter di 15 lokasi pelabuhan.
(gus/gus) Next Article BPH Migas: Konsumsi BBM Tahun 2018 75 Juta Kiloliter
Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan kontribusi dari penugasan distribusi ini memang tidak signifikan kepada kinerja keuangan perseroan, meskipun AKR sudah bertahun tahun jadi mitra Pertamina.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyatakan perseroan tengah melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai penugasan distribusi bbm terbatas oleh Kementerian ESDM dengan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas. Dalam penugasan ini AKR Corporindo mendapat jatah untuk mendistribusikan 250.000 kilo liter di wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
Lebih lanjut Suresh menjelaskan, AKR Corporindo akan bertindak sebagai penyalur BBM terbatas. Bukan sebagai produsen. “BBM-nya nanti itu impor, AKR akan menyediakan logistik untuk distribusi termasuk SPBU dan SPBN,” kata Suresh.
Seluruh logistik distribusi tersebut nantinya akan ditanggung sepenuhnya oleh perseroan. Suresh menjelaskan, untuk pipa, tank penyimpanan, truk dan lain-lain perseroan akan menggunakan aset yang sudah ada. AKR baru akan menggelontorkan dana tambahan untuk pembangunan SPBU dan SPBN sebagai lembaga penyaluran.
Penugasan ini diberikan kepada AKR Corporindo selama lima tahun mendatang sampai 2022. Jumlah 250.000 kilo liter yang akan didistribusikan itu hanya untuk tahun 2018. Sementara untuk tahun-tahun berikutnya perseroan masih akan terus membicarakannya dengan BPH Migas.
Berdasarkan laporan keuangan AKR Corporindo pada kuartal III 2017 perseroan membukukan laba bersih Rp 1,017 triliun dengan pendapatan sebesar Rp 1,021 triliun. Sleain itu, perseroan sampai saat ini telah memiliki kapasitas storage terminal sebesar 666.000 kilo liter di 15 lokasi pelabuhan.
(gus/gus) Next Article BPH Migas: Konsumsi BBM Tahun 2018 75 Juta Kiloliter
Most Popular