
Laba Bersih Naik 18%, AKR Optimistis Tren Positif Hingga Akhir 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan kinerja keuangan yang meningkat pada semester I-2025. Perusahaan juga optimis terhadap tren pertumbuhan hingga akhir tahun 2025 ini.
Head of Investor Relations AKR Ignatius T Prayoga mengungkapkan sepanjang Semester I-2025, AKR membukukan laba bersih sebesar Rp 1,18 triliun, tumbuh 18% secara tahunan (YoY), dengan Return on Equity (ROE) sebesar 20% dan net gearing ratio yang terjaga di level 0,6 kali.
Kinerja positif tersebut ditopang oleh pertumbuhan pada segmen perdagangan dan distribusi yang naik 22%, peningkatan penjualan lahan kawasan industri sebesar 6%, serta lonjakan pendapatan utilitas sebesar 317% atau mencapai mencapai Rp 311 miliar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.
"Kontributor pendapatan terdiri dari 74% dari perdagangan dan distribusi, 19% dari kawasan industri, dan 7% dari segmen lainnya," kata Ignatius dalam Public Expose AKRA secara daring, Selasa (9/9/2025).
Salah satu pendorong utama kinerja semester I-2025 ini adalah berkembangnya kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur. KEK JIIPE dinilai telah menjadi rumah bagi berbagai industri strategis, termasuk smelter Freeport senilai US$ 4 miliar, pabrik kaca Xinyi Glass Group, serta perusahaan kimia global seperti Hebang dan Golden Elephant.
Ignatius menyebutkan, posisi keuangan perusahaan sangat memungkinkan untuk ekspansi berkelanjutan. "Posisi keuangan perusahaan yang setara dengan 17% dari ekuitas, cukup untuk mengelola operasi dan ekspansi bisnis secara internal dan organik. Posisi aset kawasan industri yang mencapai 24% dari total aset memiliki potensi monetisasi besar di masa depan," tambahnya.
Selama sepuluh tahun terakhir, laba usaha tumbuh dengan CAGR 9,5% dan laba bersih dengan CAGR 8,9%. Saat ini, laba usaha AKR berada di atas Rp 2,5 triliun, dan laba bersih di atas Rp 2 triliun.
Adapun, perusahaan terus menjaga komitmennya kepada pemegang saham. Dalam delapan tahun terakhir, AKR telah membagikan dividen lebih dari Rp 10 triliun dengan payout ratio rata-rata di atas 60%. Tahun ini, manajemen kembali membagikan dividen interim sebesar Rp 993 miliar dengan payout ratio sebesar 80%.
Dengan capaian tersebut, AKR optimis tren pertumbuhan akan berlanjut hingga akhir tahun. Selain dukungan dari ekspansi kawasan industri dan jaringan distribusi, arah kebijakan pemerintah seperti hilirisasi mineral, ketahanan energi, dan penggunaan BBM ramah lingkungan juga menciptakan peluang baru bagi perseroan.
"Kami melihat, terutama di kebijakan hilirisasi di Indonesia, yang kami percaya akan mendorong pembangunan smelter nikel, tembaga, alumina, dan berbagai pengembangan mineral lainnya. Hal ini membuka peluang besar bagi AKR dalam mendukung kebutuhan energi dan logistik di kawasan industri tersebut," terangnya.
Dengan kombinasi pertumbuhan perusahaan, ekspansi infrastruktur, peningkatan pendapatan dari JIIPE, serta neraca keuangan yang sehat, AKR memproyeksikan kinerja keuangan yang berkelanjutan hingga akhir tahun 2025.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]