Beda dengan Raffi & Nikita Mirzani, Dewi Gita Pilih Gak Ambil Cicilan
Jakarta, CNBC Indonesia - Jika Raffi Ahmad dan Nikita Mirzani memilih untuk mencicil dalam membeli aset mahal, Dewi Gita justru punya pendapat berbeda. Istri Armand Maulana ini justru memilih untuk menabung dulu untuk membeli sesuatu ketimbang berutang.
"Langsung lunas. Nggak boleh utang, takutnya besok lusa mati nggak bisa masuk surga. Lunas," jawab Dewi Gita singkat saat ditemui di kawasan Transmedia, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, seperti dikutip detik.
Dewi Gita juga mengatakan kalau dirinya lebih memilih untuk bersabar ketika memiliki suatu keinginan, agar tidak gegabah dalam membuat keputusan finansial.
"(Punya) wishlist mahal, nabung dulu, jangan tergoda. Dilihat manfaat apa nggak manfaat barangnya. Kebanyakan juga nggak manfaat. Sudah deh, barang yang ada digunakan sebaik mungkin," pesan Dewi Gita.
Satu alasan mengapa dirinya lebih memilih untuk menabung terlebih dulu dan membuat perencanaan adalah karena mahalnya biaya pendidikan anak.
Seperti diketahui, Naja, putri Dewi Gita dan Armand Maulana, setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Leeds Art University London, langsung melanjutkan pendidikan S2 di kota yang sama.
Sejatinya, metode perencanaan keuangan yang dilakukan Dewi Gita tergolong cukup aman dalam menjaga kesehatan keuangan. Pasalnya setiap utang yang diambil akan menjadi pengeluaran pasif yang wajib dibayar.
Bukan cuma itu, setiap kali Anda berutang ke bank atau lembaga pemberi kredit, akan ada beban bunga yang harus ditanggung.
Ingin bisa membiayai pendidikan anak di luar negeri seperti Armand Maulana dan Dewi Gita? Berinvestasilah ke beberapa instrumen ini.
Pilihan instrumen investasi untuk pendidikan anak
Ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi demi mengumpulkan dana pendidikan anak, ingatlah bahwa semakin panjang jangka waktu investasi, maka Anda bisa memilih instrumen keuangan dengan sangat fleksibel baik itu risiko rendah, moderat atau tinggi.
Menempatkan dana secara dominan ke instrumen dengan risiko tinggi agar tingkat pengembalian Anda di jangka panjang juga cukup besar. Namun sebelum Anda menempatkan dana ke instrumen tersebut, pelajarilah instrumen keuangan tersebut.
Anda bisa memilih instrumen reksa dana saham, indeks, atau saham langsung sebagai instrumen yang tinggi risiko dan imbal hasil. Sementara itu untuk yang rendah risiko, Anda bisa menggunakan emas.
Sementara itu untuk jangka pendek atau di bawah tiga tahun, Anda bisa menggunakan reksa dana pasar uang maupun tabungan di bank.
(aak/aak)