Video: Suku Bunga The Fed Belum Turun, Rupiah Bisa Kuat Sampai Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia- Keputusan Bank Sentral AS, The Fed yang menahan level suku bunga acuan di 5,25%-5,50% dalam FOMC Januari 2024 direspon positif oleh pasar dan mendorong penguatan Rupiah. Mata Uang Garuda terpantau berada di level Rp 15.665 per Dolar AS atau menguat 0,6% pada perdagangan Sesi I, Senin (02/02).

Asia Rate Strategist ANZ Banking Group, Jennifer Kusuma memandang peluang potensi The Fed untuk memangkas level Fed Funds Rate sebanyak 4 kali sebesar 100 Bps yang akan dimulai di bulan Juli. Nantinya akan dilanjutkan penurunan 100 Bps di H1-2025 dengan tetap dipengaruhi perkembangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS.

Bank Indonesia, ruang pemangkasan BI Rate terbuka saat The Fed menurunkan level FFR di pertengahan 2024. Sementara terkait penguatan Rupiah dinilai Jennifer tidak lepas dari sentimen eksternal sedangkan gejolak politik hanya memberi efek sementara ke nilai tukar.

Lalu Seperti apa analisis pemangkasan suku bunga The Fed? bagaimana dampaknya ke BI, Rupiah dan pasar keuangan RI? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Asia Rate Strategist ANZ Banking Group, Jennifer Kusuma dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Selasa, 02/02/2024)