Waspada Rupiah "Rentan" Melemah Lagi! Ini Analisa Lengkapnya

Jakarta, CNBC Indonesia- Pelemahan Dolar Indeks direspon positif oleh Mata Uang Garuda. Nilai tukar Rupiah pada perdagangan Senini (27/11) terapresiasi 0,21% di level Rp 15.527 per Dolar AS

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI 2018-2021, Nanang Hendarsah menilai penurunan indeks Dolar sebagai respon terhadap ekspektasi The Fed menahan suku bunga di FOMC Desember 2023.

Namun demikian Nanang mengingatkan penguatan Rupiah masih belum stabil karena capital yang masuk merupakan dana jangka pendek.

Senada dengan Nanang, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro melihat kerentanan Rupiah seiring dengan volatilitas eksternal yang masih tinggi. Hal ini terkait inflasi AS yang sulit turun ke 2% hingga ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang terus berubah.

Selain itu kondisi defisit transaksi berjalan juga harus diwaspadai karena bisa kembali menekan Rupiah. Lalu Seperti apa analisas pergerakan Rupiah? apa saja yang harus diwaspadai terkait nilai tukar? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia 2018-2021, Nanang Hendarsah dan Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Senin, 27/11/2023)