Bunga Acuan The Fed Capai Puncak, Rupiah Bisa Makin Kuat?

Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan level suku bunga acuan di 6% dalam RDG BI November 2023 di tengah potensi Bank Sentral AS, The Fed untuk mengerek level bunga acuan di akhir tahun 2023.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI 2018-2021, Nanang Hendarsah mengatakan keputusan RDG BI merupakan respon terhadap meredanya tekanan terhadap Rupiah. Hal ini sejalan dengan berkurangnya ekspektasi kenaikan Fed Funds Rate dan melandainya inflasi AS.

Ke depan kebijakan BI masih akan mempertimbangkan perkembangan eksternal dengan tetap melihat data makro domestik.

Sementara Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro melihat arah kebijakan BI sudah tetap dan sesuai dengan proyeksi pasar. Dimana turunnya Dolar Indeks dan meredanya tekanan AS memberi ruang bagi BI untuk menjaga level suku bunga.

Seperti apa arah kebijakan The Fed hingga BI? bagaimana dampaknya ke Rupiah? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia 2018-2021, Nanang Hendarsah dan Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Senin, 27/11/2023)