Mutual Fund Review

Bikin Stres, Reksa Dana Saham Ini Minus 20% dalam 10 Tahun

Financial Expert, CNBC Indonesia
14 July 2023 19:15
MBMA Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia
Foto: Dok. MBMA

Dalam fund fact sheet Reksa Dana Principal Islamic Equity Growth Syariah mengungkapkan bahwa kebijakan investasi sebesar 80%-95% merupakan saham syariah dan 5-20% merupakan pasar uang syariah.

Sementara alokasi dana per 31 Mei 2023 adalah 83,91% saham syariah. 7,87% obligasi syariah, dan 8,22% pasar uang syariah termasuk kas dan setara kas.

Menariknya 10 efek terbesar yang terdiri dari sembilan saham memiliki kinerja moncer sepanjang Januari hingga Mei 2023.

Saham TLKM yang memiliki bobot terbesar yakni 10,11% dari alokasi dana mampu menorehkan kinerja positif 7,7%. Kemudian ICBP dengan bobot 4,76% sepanjang Januari sampai Mei 2023 mampu mencatatkan kinerja positif 17%.

Lebih besar lagi kinerja saham BIRD yakni 27,7% dari awal tahun hingga Mei 2023. Saham BIRD memiliki bobot 3,55% dalam 10 besar efek yang dimiliki.

Adapun kinerja saham yang negatif adalah saham SMGR turun 11,8% dengan bobot 5,42%, UNTR 14,8% dengan bobot 4,57% dan UNVR yang melemah 3,6% dengan alokasi dana 3,65%.

Jika kinerja sembilan saham ditotal, hasilnya masih positif karena kenaikan harga sham yang signifikan TLKM, ICBP, dan BIRD. Namun hasil kinerja yang tercatat adalah negatif.

Sehingga ada kemungkinan kinerja saham selain sembilan saham dengan alokasi dana terbesar mengalami kinerja yang buruk sehingga menjadi pemberat.

Untuk diketahui jumlah sembilan saham dengan alokasi terbesar jumlah persentasenya 45,67%. Berarti masih ada 38,24% saham lainnya yang berpotensi menjadi beban sehingga kinerja Reksa Dana Principal Islamic Equity Growth Syariah negatif pada Januari hingga Mei 2023.

Kondisi ISSI yang sedang lesu tampaknya juga menarik kinerja RD saham syariah termasuk RD Principal Islamic Equity Growth Syariah.

Kinerja indeks syariah selaras dengan IHSG karena ISSI memiliki 536 konstituen dari 873 saham alias 61% dari total saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Minus saham-saham bank konvensional non syariah dan saham yang memiliki utang besar.

 

(aak/aak)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular