
Kinerja 3 Reksa Dana Campuran Ini Minus Sepekan, Masih Aman?

Saham masih menjadi aset dengan jumlah terbesar di reksa dana campuran yang dirilis PT Samuel Asset Management ini. Reksa dana ini juga memiliki dua saham bank besar berfundamental baik di portofolionya yaitu BBCA dan BMRI, namun saham dengan persentase terbesar di reksa dana ini adalah saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
Seperti diketahui, pada kuartal I 2023 emiten distributor gas ini sukses membukukan kenaikan laba sebesar 148% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$5,72 juta.
Prospek emiten ini juga cukup cerah di masa depan, lantaran berdasarkan Shell's LNG Outlook 2023, permintaan LNG dari Eropa yang meningkat diperkirakan bakal memperketat kompetisi pasar gas cair dengan sejumlah negara di Asia hingga 2 tahun ke depan.
Adapun satu emiten yang kiranya harus menjadi perhatian adalah PT Global Digital Niaga Tbk (BELI). Emiten ini kembali membukukan kerugian di kuartal I 2023 sebesar Rp 878 miliar, angka ini terkikis 17,8% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp 1 triliun.
Bukan cuma itu, arus kas emiten teknologi yang berada di bawah naungan Djarum Group ini juga dinyatakan minus Rp 1,1 triliun dari periode yang sama. Hal ini disebabkan oleh tingginya pembayaran atau biaya keluar dibandingkan penerimaan.
Meskipun kerugian yang dialami BELI menurun dari periode sebelumnya, BELI sejatinya mencoba melakukan ekspansi lewat bisnis agen tiket yaitu Tiket.com di Malaysia. Namun sepertinya, pamor Blibli.com yang merupakan salah satu merek dagang BELI masih kalah pamor dengan e-commerce lain.
Hal itu ditunjukkan dari data SimilarWeb pada kuartal I 2023 yang menunjukkan bahwa Shopee dan Tokopedia masih menduduki urutan pertama dalam kunjungan situs terbanyak di Indonesia. Sementara Blibli berada di urutan kedua terbawah.
Obligasi di reksa dana ini semuanya adalah obligasi negara
Tidak perlu khawatir gagal bayar, seluruh obligasi di reksa dana Sam Cipta Sejahtera Campuran ini adalah obligasi negara. Dan salah satunya adalah Project Based Sukuk seri PBS012, seperti diketahui ini adalah salah satu Surat Berharga Negara Syariah (SBSN).
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, SBN atau SBSN merupakan instrumen keuangan yang aman dan bebas dari risiko default atau gagal bayar.
(aak/aak)