Mutual Fund Review

Wow Reksa Dana Sucor Cuan 124%, Asetnya Bikin Jantungan!

Financial Expert, CNBC Indonesia
26 May 2023 07:25
Tambang batu bara ilegal di Berau, Kaltim.
Foto: Tambang batu bara ilegal di Berau, Kaltim. (Dok. Istimewa)

Reksa dana yang diterbitkan PT Sucorinvest Asset Management ini berhasil mencatatkan return 124,07% dalam tiga tahun. Adapun dana kelolaan yang dimiliki reksa dana ini Rp 191 miliar, berikut komposisi portofolio reksa dana ini.

Berdasarkan pengamatan tim Financial Expert CNBC Indonesia terhadap portofolio Sucorinvest Citra Dana Berimbang, tiga jenis instrumen berbasis utang dan beberapa saham dalam portofolio reksa dana ini yang perlu dicermati.

Ada satu obligasi korporat berisiko?

BAFI01CN5 adalah Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap V Tahun 2022 yang memiliki kupon 5,9% dengan rating AAA(idn) dari Fitch Rating Indonesia.Sementara itu MDKA03BCN3 adalah Obligasi Berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2002 memiliki kupon 8,25%, dengan rating idA+(Single A Plus) dari Pefindo.

Namun Satu hal yang kiranya harus menjadi perhatian adalah SMMF03BCN1 adalah Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multifinance Tahap I Tahun 2023 Seri B. Obligasi yang satu ini memiliki kupon terbesar yaitu 10,56%, dengan rating irA+ dari Kredit Rating Indonesia.

Seperti diketahui, lembaga pemeringkat obligasi yang diakui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mereka adalah Fitch Rating, Moody's Investor Service, Standard and Poor's, PT Fitch Ratings Indonesia, dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Adapun PT Kredit Rating Indonesia yang memberikan peringkat ke salah satu obligasi di portofolio reksa dana ini, merupakan lembaga yang kurang diperhitungkan.

Tiga saham batu bara

Melihat portofolio saham Sucorinvest Citra Dana Berimbang, terdapat tiga saham dari emiten batu bara yaitu BUMI, MYOH, dan TOBA.

Harga batu bara sendir masih berada dalam trend bearish karena melemahnya permintaan, sebut saja dari Eropa yang masih mengalami kelebihan pasokan mencapai 20 ton. Sementara itu total pasokan gas alam di Benua Biru ini juga mencapai 60,31% dari kapasitas.

Selain Eropa, Jepang dan Korea Selatan juga sudah mulai mengurangi impor batu bara. Impor batu bara Korea Selatan ambruk 21,8% (mtm) pada April menjadi 8,39 juta ton.

Sementara itu dari Negeri Sakura, impor batu bara Jepang turun 1,6% (yoy) menjadi 13,23 juta ton. Impor batu bara jenis thermal anjlok 10,8% (yoy) menjadi 7,28 juta ton.

Harga batu bara yang anjlok tampaknya bakal menjadi katalis negatif pada portofolio Sucorinvest Dana Berimbang, lantaran profitabilitas emiten-emiten tersebut akan berkurang.

(aak/aak)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular