BBM & Ojol Naik, Punya Gaji Rp 8 Juta, Bagaimana Aturnya?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
09 September 2022 17:15
Infografis, Realisasi investasi Penanaman modal dalam negeri
Foto: Infografis/PMDN/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bahan bakar minyak dan tarif transportasi seperti ojek online yang naik bisa bikin kantong bolong.

Harga BBM sejuta umat Pertalite naik menjadi Rp 10.000 dari semula Rp7.650 per liter. Sementara tarif ojol naik 5,7% hingga 13% dari harga semula.

Misalnya saja tarif ojol Zona II yang mencakup Jabodetabek, arif batas bawah naik dari Rp 2.250 per km menjadi Rp 2.550 per km atau naik 13%. Batas atas naik dari Rp 2.650 per km menjadi Rp 2.800 per km atau naik 8%.

Di tengah biaya transportasi yang makin mahal, harus pula menyesuaikan budget pribadi agar tujuan di masa depan bisa tetap terselamatkan dan kantong tidak jebol.

Berikut tips-tips untuk sobat finansial CNBC Indonesia untuk mengatur keuangan ketika harga BBM dan tarif ojol naik.

Alokasi

Alokasi budget bisa dilakukan dengan persentase dengan pos-pos pengeluaran, dana darurat, investasi, asuransi, entertainment dan sosial. Misalnya saja gaji Rp 8.000.000 per bulan begini perhitungannya.

Pos biaya hidup adalah pos di mana berisi segala kebutuhan sehari-hari seperti biaya transportasi, makan, uang sewa rumah atau kos, dan kuota. Besarannya adalah 50% dari gaji atau pendapatan sebulan atau Rp 4.000.000.

Kemudian pos masa depan dengan alokasi 15% dari gaji atau pendapatan sebulan sebesar Rp 600.000. Ini merupakan investasi di instrumen seperti saham, emas, reksa dana, atau aset lainnya. Investasi fungsinya untuk mencapai tujuan masa depan.

Selain investasi bisa juga diisi dengan dana darurat bisa disisihkan untuk kebutuhan jaga-jaga misalnya saja ada kejadian luar biasa seperti pemecatan sehingga tetap bisa bertahan dengan dana darurat. Besaran idealnya adalah 3 sampai 6 bulan pendapatan. Besarannya adalah 10% dari gaji atau pendapatan sebulan sebesar Rp 400.000.

Untuk berjaga-jaga dalam urusan kesehatan dan keselamatan gunakanlah asuransi. Asuransi bisa didapat dari kantor tempat bekerja. Namun juga tetap memiliki asuransi di luar kantor. Besarannya adalah 10% dari gaji atau pendapatan sebulan senilai Rp400.000.

Kemudian Entertaiment dan sosialisasi besarannya adalah 10% dari gaji atau pendapatan sebulan senilai Rp400.000. Kemudian sosial adalah kebutuhan rohani seperti bersedekah atau persembahan alokasinya 5% senilai Rp200.000.

Lalu, bagaimana untuk mencapai alokasi ideal seperti di atas?

Alokasi BudgetFoto: CNBC Indonesia
Alokasi Budget

Atur Ulang Prioritas Pengeluaran

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah atur ulang budget pengeluaran. Ini karena harga-harga yang naik tinggi pastinya akan membuat pengeluaran membengkak. Kaji ulang prioritas dalam mengeluarkan uang.

Prioritaskan kebutuhan penting dan rutin seperti biaya transportasi, makan, uang sewa rumah atau kos, dan kuota. Kurangi pengeluaran yang bersifat leisure seperti menonton di bioskop, belanja, nongkrong, staycation atau kegiatan hiburan lainnya. Menguranginya bisa secara bertahap mulai dari kurangi 20% hingga 30%. Jika bisa mengurangi hingga 50%, pastinya akan sangat bagus.

Mulai sesuaikan gaya hidup dengan keadaan yang ada. Saat awal pasti cukup berat tapi yang perlu diingat adalah hal ini penting untuk dan menjaga keuangan pribadi tetap stabil dan sehat.

 

Berhemat

Mengurangi kegiatan hiburan pastinya membuat lebih hemat. Namun, sobat finansial masih bisa melakukan penghematan hampir di setiap lini pengeluaran. Caranya adalah dengan mencari alternatif dari kebutuhan.

Contohnya saja jika biasa menghabiskan Rp 40.000 untuk secangkir kopi, bisa dicari alternatif kedai kopi yang menawarkan harga kopi lebih murah. Lebih ekstrim, bisa sedia kopi kemasan yang bisa dibuat sendiri di kantor maupun rumah.

Contoh lainnya adalah memanfaatkan transportasi umum yang lebih murah. Sehingga bisa menghemat biaya bensin dan parkir.

Hemat juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan diskon atau reward yang ada. Perusahaan e-commerce atau food delivery banyak menawarkan diskon yang menarik. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk menggurangi pengeluaran. Sebagai catatan, sobat finansial tetap harus menahan diri dan akhirnya tidak boros karena tergiur diskon.

 

Tetap Sisakan untuk Dana Darurat

Dana darurat adalah salah satu prioritas untuk jadi tempat menyisihkan sebagian pengeluaran kalian. Mengingat saat ini keadaan ekonomi sedang tidak stabil. Sehingga sewaktu-waktu bisa saja terjadi hal buruk seperti pengurangan gaji atau bahkan PHK.

Dana darurat akan jadi penolong kalian. Dana darurat yang ideal adalah dana yang bisa menopang pengeluaran pribadi selama 3-6 bulan.

Seringkali adalah salah tafsir mengenai dana darurat. Dana darurat sering disamakan dengan dana jaga-jaga jika terjadi kecelakaan atau sakit mendadak. Untuk berjaga-jaga dari pengeluaran mendadak untuk kecelakaan atau sakit, gunakan asuransi bukan dana darurat.

Cari Penghasilan Tambahan

Tidak salahnya mencari penghasilan tambahan di sela-sela kesibukan sehari-hari. Sat ini penghasilan tambahan bisa lebih mudah diraih, misalnya dengan content creator yang bisa dilakukan di mana saja bahkan di rumah. Bisa juga dengan berdagang online atau kegiatan lainnya. Uang dari tambahan bisa dijadikan uang jaga-jaga atau tabungan.

Pages

Tags
Recommendation
Most Popular