
Tanyakan 4 Hal Ini Sebelum Ambil Cicilan Barang Online

Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi cicilan barang online yang banyak bermunculan telah memudahkan masyarakat mendapatkan akses kredit. Seperti kredit online di marketplace atau toko online, hingga pinjaman tunai untuk keadaan darurat.
Namun, perlu diingat bahwa sejumlah limit yang didapatkan dari aplikasi cicilan barang online bukanlah dana tambahan, melainkan dana talangan. Pengguna tetap harus membayarnya di kemudian hari sesuai dengan kesepakatan.
Oleh karena itu, bijak dalam menggunakan limit kredit dari aplikasi cicilan barang online adalah langkah yang paling tepat. Artinya, pengguna harus memikirkan matang-matang sebelum menggunakannya karena akan mempengaruhi kondisi finansial di masa depan.
Agar barang yang dibeli tepat sesuai kebutuhan dan cicilan menjadi produktif, sebaiknya perlu mempertimbangkan hal-hal ini.
1. Apa Barang Tersebut Sifatnya Sangat Darurat
Jika berhubungan dengan pekerjaan, mengambil cicilan barang online bisa dibilang sifatnya darurat. Misalnya mengganti laptop rusak dengan yang baru demi menunjang pekerjaan sehari-hari.
Namun sebaliknya, jika membeli barang yang tidak bersifat darurat, hal itu hanya keinginan yang pemenuhannya harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Sebisa mungkin, jangan dipaksakan memenuhi keinginan ini dengan cara dicicil.
2. Bagaimana Dampaknya Jika Menunda Beli Barang Tersebut
Pertanyaan kedua adalah kalau pembelian barangnya ditunda, apakah akan berdampak buruk? Sebagai contoh jika cicilan laptop tidak segera diambil, akan semakin banyak pekerjaan yang tidak ditangani dengan baik. Mau tidak mau, pengambilan kredit harus segera dilakukan.
Sebaliknya, jika cicilan laptop baru tidak berdampak apa-apa dengan aktivitas selain gengsi atau status sosial, maka pemenuhannya sangat bisa ditunda. Atau minimal, menunggu cicilan yang lain lunas atau tabungan cukup.
3. Berapa Lama Barang Tersebut Bertahan
Mengambil cicilan sama dengan artinya menambah beban baru bagi keuangan dalam periode tertentu. Semakin panjang tenor, semakin lama beban keuangan itu. Bagaimana pun, cicilan tersebut harus terus dibayar sampai lunas dalam setiap bulan.
Untuk itu, perlu dipastikan apakah barang yang akan dibeli bisa digunakan dalam jangka waktu lama jika dicicil. Semakin tinggi fungsinya dan lama ketahanannya, bisa dibilang akan worth untuk dicicil.
Jangan sampai, barang tersebut sudah tidak bisa dipakai lagi, bahkan rusak, sebelum cicilannya lunas.
4. Apa Dampak Jika Tidak Mencicil
Seperti diketahui bersama, mengambil cicilan berarti ada bunga dan biaya admin yang harus ditanggung. Tak terkecuali bunga 0%, pastinya akan ada biaya admin yang menyertai.
Mengambil cicilan memang bisa membantu agar cashflow lebih lancar dan tidak mengganggu tabungan. Di sisi lain, jika ada perbedaan jauh antara harga beli tunai dan cicilan, ada baiknya menunggu sampai uang tunainya cukup.
Meski begitu, ada saja kondisi di mana ketika uang cukup, harga barang mengalami kenaikan atau malah sudah tidak beredar di pasaran.
Jika penundaan pengambilan cicilan akan berdampak pada semakin susahnya memperoleh barang yang dibutuhkan, cicilan bisa jadi opsi. Namun, pastikan kondisi finansial tetap memadai atau jumlah utang yang saat ini dimiliki belum mencapai angka 30%, ya.
Adapun jika ingin mendapatkan kredit dengan proses pendaftaran berbasis online dan approval 1x24 jam, Kredivo cocok digunakan bagi yang butuh kredit dalam waktu cepat. Aplikasi cicilan barang online yang sudah terdaftar oleh OJK ini menawarkan limit hingga Rp 30 juta untuk bertransaksi marketplace, gerai offline, hingga pinjaman tunai.
Selain itu, untuk cicilan barang tanpa uang muka, Kredivo memiliki suku bunga yang ringan, yaitu 0% untuk paylater dalam 30 hari dengan tenor 3 bulan. Jika ingin tenor lebih panjang yakni 6 dan 12 bulan, bunga yang dibebankan sebesar 2,6% per bulan, dengan tenor 6 bulan dan 12 bulan.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Lalai, Waspadai Tanda-tanda Kebanyakan Utang