
Kenali 5 Kesalahan Dasar First Jobber Atur Keuangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Para first jobber biasanya sering berdebar-debar ketika tiba masa gajian. Bagaimana pun, mereka tentu excited dengan gaji pertamanya karena dapat membeli berbagai keinginan hingga membantu kebutuhan keluarga atau orang tua.
Di sisi lain, tidak sedikit first jobber yang belum menguasai pengelolaan finansial.Mereka mungkin belum dapat menentukan skala prioritas dengan gaji yang masih terbatas.
Nah, supaya bisa hidup dengan baik, keuangan tentunya perlu diatur. Caranya adalah dengan mengenali permasalahan keuangan yang biasa terjadi pada golongan mereka.
Berikut ini kesalahan yang kerap dilakukan first jobber.
1. Menghabiskan Gaji Pertama untuk Mentraktir
Mentraktir teman-teman atau keluarga ketika mendapatkan gaji pertama bisa dibilang membagi rasa syukur telah mendapatkan pekerjaan. Ini boleh saja dilakukan, tetapi jangan sampai menghabiskan satu bulan gaji hanya untuk mentraktir orang-orang.
Alangkah baiknya jika memberikan bujet tersendiri ketika ingin mentraktir orang terdekat. Bisa berupa persentase pendapatan sekitar 20% hingga 30%. Atau kalau mau lebih simpel, bisa dibulatkan saja, semisalmenyisihkan Rp 500 ribuatau Rp 1 juta untuk mentraktir kerabat.
2. Mengutamakan Keinginan Dibanding Kebutuhan
Ketika pertama kali mendapatkan gaji pertama, first jobber merasa bangga karena telah memiliki penghasilan sendiri. Wajar jika gaji digunakan untuk memuaskan kebutuhan dan gaya hidup.
Namun, jika terus mengikuti hawa nafsu untuk memenuhi keinginan saja, sudah dipastikan gaji akan habis di tengah jalan.
Oleh karena itu, agar kebutuhan bulanan bisa terpenuhi dan keuangan lebih balance, lebih baik buat anggaran keuangan sederhana dengan metode 50-30-20. Sebesar 50% untuk kebutuhan wajib atau primer seperti transportasi dan makan, 30% untuk kebutuhan belanja keinginan dan cicilan, serta 20% untuk asuransi dan tabungan.
3. Mengambil Utang Konsumtif Berlebihan
Hadirnya layanan cicilan barang online dari aplikasi fintech sangat bisa dimanfaatkan para first jobber untuk mendapatkan pengalaman kredit sejak dini. Namun,banyak yang tidak bijak dalam menggunakan layanan ini,seperti untuk kebutuhan konsumtif secara berlebihan.
Sebetulnya tidak ada masalah jika menggunakan utang untuk keperluan konsumtif. Hanya saja, jangan sampai melebihi batas kemampuan bayar sebab utang bisa menjadi bumerang yang balik melawan diri sendiri.
Jika memanfaatkan Kredivo, pengguna bisa mendapatkan limit hingga Rp 30 juta dengan bunga rendah.mulai dari 0% per bulan untuk tenor 30 hari dan 3 bulan, 2,6% per bulan untuk tenor 6 bulan, dan 12 bulan.
Layanan cicilan barang online dari Kredivo sangat cocok dipakai oleh para fresh graduate untuk membeli barang impian maupun membayar kebutuhan sehari-hari.
4. Tidak Memiliki Tujuan Finansial
Tujuan finansial adalah target yang ingin dicapai oleh seseorang saat mengelola uang. Jika diibaratkan traveling, tujuan finansial adalah destinasi yang akan dituju.
Oleh karena itu, menentukan tujuan finansial perlu untuk dilakukan. Cobalah untuk membuat tujuan finansial jangka pendek terlebih dahulu, misalnya dalam tiga bulan ke depan harus punya tabungan sebesar Rp 5 juta.
5. Memiliki Mindset Gaji itu Harus Dihabiskan
Memang, setiap orang memiliki pemikiran masing-masing, serta memiliki hak mengelola keuangannya sendiri. Namun, sangat disayangkan jika lebih memilih untuk menuruti ego semata dibanding memikirkan masa depan.
Salah satunya adalah memiliki mindset bahwa gaji harus dihabiskan. Jika selalu berpikir seperti ini, lebih baik pikirkan kembali apa yang ada di dalam benak kamu.
Jangan sampai kecerobohan dalam mengatur finansial dan berujung penyesalan di kemudian hari, ya!
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Lalai, Waspadai Tanda-tanda Kebanyakan Utang
