
Harga Emas Pegadaian 10 Juni: Naik Sih, Tapi Rawan Turun

Penguatan harga emas pegadaian bergerak tidak sejalan dengan emas dunia yang melemah. Harga emas turun karena tertekan dengan sinyal kenaikan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Eropa (Europe Central Bank/ECB).
Pada perdagangan Kamis (9/6/2022) harga emas dunia tercatat US$ 1.847,61/troy ons, turun 0,3% dibanding posisi hari sebelumnya.
"ECB memberi isyarat bahwa mereka akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan Juli dan terus menaikkan suku bunga. Ini membuat emas sedikit lebih rendah. Terasa seperti ada beberapa risiko di pasar yang meluas ke emas juga, ditambah imbal hasil obligasi. naik sedikit," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
ECB mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi pada 1 Juli dan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir bulan. Kemudian suku bunga ECB akan naik lagi pada September.
Baca:Hati-hati Resesi! |
Sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) naik ke posisi 3,0585% pada perdagangan kemarin. Ini menjadi sentimen negatif bagi emas karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Dollar Index (yang mengukur kekuatan greenback dengan enam mata uang kuat lainnya) berada di 103,307, naik 0,75%. Naiknya dollar index menekan emas yang dibanderol dengan greenback. Membuatnya lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Investor masih menantikan rilis data laju inflasi AS untuk Mei. Data inflasi yang dirilis Jumat dapat memberikan petunjuk mengenai kelanjutan pengetatan agresif The Fed di paruh kedua tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
