Polisi Usut Dugaan Kejahatan Sistematis di Balik Binomo Cs

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
Senin, 21/03/2022 17:05 WIB
Foto: Kerugian Lebih Rp 30 M, RI Perang Lawan Binomo Cs! (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penetapan status tersangka seolah mengungkap tabir kejahatan keuangan secara masif. Pola promosi hingga menjadikan karakter tertentu menjadi seolah crazy rich menambah dugaan kejahatan ini dilakukan secara sistematis.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, pihaknya memang belum sampai pada kesimpulan jika kasus Binomo Cs dan robot trading lainnya dilakukan secara sistematis atau tidak. Yang terang, kasus seperti ini memang perlu untuk didalami.

"Yang jelas penyidik masih mendalami terus dan mengembangkan kasus ini. Kami nggak bisa sampaikan ini sistematis atau bukan kalau belum dikembangkan," kata Gatot kepada CNBC Indonesia, Senin (21/3/2022).


Penyidikan secara intensif dan mendalam bakal dilakukan. Sehingga, bukan hanya affiliator, influencer yang yang diduga terlibat aktivitas investasi ilegal sebagai tersangka. Syaratnya, harus ada minimal dua alat bukti yang ditemukan penyidik agar penetapan tersangka bisa dilakukan.


Dampak Perkembangan Promosi Digital

Gatot menjelaskan, afiliator dan/atau influecer yang membantu pelaku penipuan modus binary option dan robot trading akan ditentukan perannya ke depan. Hal ini dilakukan merujuk alat bukti yang ditemukan oleh penyidik.

"Ada beberapa kemungkinan, yaitu ditemukan 2 alat bukti serta adanya niat jahat membantu (mens rea) dapat dikenakan tersangka perbantuan kejahatan; ditemukan 2 alat bukti namun tidak ada niat jahat makan hanya akan menjadi saksi; tidak ditemukan alat bukti maka hanyak akan menjadi saksi," katanya.

Ia menambahkan, affiliator dan influencer kini marak muncul dan melakukan kejahatan penipuan berkedok binary option dan robot trading karena adanya peluang akibat perkembangan industri keuangan digital. Selain itu, perkembangan gaya pemasaran digital dalam dunia ekonomi juga mendorong kemunculan kasus jenis serupa.

Selain Binomo dan Quotex, polisi juga mempeluas penangan tindakan penipuan dengan modus binary option dan robot trading. Dalam keterangan persnya akhir pekan lalu, Gatot menyebutkan beberapa nama platform yang diperiksa.

"Selain Binomo dan Quotex itu ada lagi Mark Ai, Evotrade, Fahrenheit, Pin88, dan DNA Pro," kata Gatot, dikutip dari akun Instagram @divisihumaspolri, Sabtu (19/3/2022).


(SCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Tinggal Diam, Ini Jurus OJK Redam Guncangan Pasar Modal