Investasi Makin Mudah, Pesan SR016 Lewat BNI Mobile Banking
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan belum lama ini kembali menerbitkan instrumen Sukuk Ritel seri SR016. Instrumen tersebut resmi ditawarkan mulai 25 Februari 2022 sampai dengan 17 Maret 2022.
Agar mempermudah investor mendapatkannya, SR016 ditawarkan secara digital melalui sistem yang disebut e-SBN Kemenkeu. Sistem e-SBN tersebut dapat diakses melalui 30 Mitra Distribusi yang ditunjuk oleh pemerintah, salah satunya adalah bank BNI melalui BNI Mobile banking dan BNI Internet Banking. Dengan BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking, investor dapat berinvestasi SR016 mulai dari Rp1 juta hingga maksimum Rp2 miliar.
Sebagai bank yang memiliki ekosistem keuangan lengkap, hadirnya SR016 pada BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking diharapkan akan semakin memberikan kemudahan bagi Nasabah BNI untuk mulai berinvestasi. Ditambah lagi, pemesanan SR016 melalui BNI bisa mendapatkan cashback hingga Rp15 juta.
Selain itu, khusus nasabah prioritas BNI Emerald bisa mendapatkan racikan diversifikasi investasi yang lebih lengkap. Dalam hal ini, Nasabah BNI Emerald difasilitasi Relationship Manager dan Investment Specialist apabila membutuhkan advisory mengenai investasi dan diversifikasi portofolio.
Investasi menjadi salah satu kendaraan untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Instrumen investasi yang dipilih setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada jangka waktu dan tujuan yang ingin dicapai, serta profil risiko yang dimiliki investor. Untuk itu, diversifikasi portofolio investasi menjadi penting dilakukan untuk mengurangi potensi risiko yang bisa terjadi.
Diversifikasi berarti menempatkan aset pada berbagai macam instrumen keuangan, industri, dan kategori, sehingga bisa mendapatkan imbal hasil yang berimbang. Hal ini dilakukan demi memitigasi kerugian apabila terjadi penurunan harga dari salah satu instrumen investasi tertentu.
Sukuk Ritel merupakan salah satu seri dalam Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dapat menjadi pilihan tepat untuk diversifikasi portofolio, karena termasuk instrumen yang bebas dari risiko kredit yang dijamin oleh Pemerintah berdasarkan undang-undang SBSN sehingga sering dikatakan anti gagal bayar. Dengan begitu, potensi risikonya pun kecil sehingga bisa menjadi penyeimbang instrumen lainnya yang lebih agresif.
Adapun imbal hasil yang ditetapkan untuk SR016 sebesar 4,95% per tahun dan bersifat tetap. Artinya, meski ada penurunan suku bunga acuan, tidak akan mempengaruhi imbal hasil yang telah ditetapkan. Dengan begitu nilai imbal hasilnya pun akan stabil hingga temponya pada 10 Maret 2025.
Selain investasi dan diversifikasi portofolio, pembelian SR016 pun memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk bersama-sama membangun negeri. Sebelumnya Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman, mengatakan hasil dari instrumen ini bukan hanya digunakan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja, namun juga pembangunan infrastruktur juga dibiayai oleh penerbitan instrumen surat utang, salah satunya melalui Sukuk Ritel.
Tujuan utama dari penerbitan instrumen SR ini memang ditujukan untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, di antaranya adalah sarana pendidikan.
"Kementerian Keuangan memiliki inovasi, salah satunya melalui SBSN atau sukuk negara. SBSN punya instrumen, salah satunya sukuk ritel, hasil investasinya digunakan pada pembangunan sarana pendidikan di 34 provinsi di Indonesia," ujar Luky beberapa waktu lalu.
(bul/bul)