Nikah Dulu Apa Punya Rumah (KPR) Dulu?

My Money - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
10 March 2022 12:15
Pengendara motor melintas di depan rumah yg dijual di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 24/1/2022. Sektor properti di tahun 2021 lalu masih mengalami tekanan meski sudah lebih baik dari tahun 2020. Kala itu, harga tanah mengalami penurunan cukup dalam. Memasuki tahun 2022, arah perbaikan diakui mulai terlihat namun masih jauh dari normal. Pasalnya, harga-harga tanah termasuk di kawasan Kelapa Gading masih terpangkas hingga jutaan rupiah. Ketua DPC Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jakarta Utara Jopie Hori mengakui memang masih ada penurunan harga tanah. Pantauan CNBC Indonesia dilapangan beberapa toko dijual dan disewa dari berbagai macam loan properti yang berbeda. Meski dikenal kerap tergenang banjir, namun tanah atau hunian di wilayah Kelapa Gading tetap menjadi incaran banyak orang, utamanya mereka yang biasa beraktivitas di wilayah tersebut. Meski banyak dicari namun harganya tetap terkoreksi, terutama di wilayah yang paling mahal di kawasan Jakarta Utara, misalnya perumahan Bukit Gading Villa kawasan Kelapa Gading.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabk) Foto: Ilsutrasi properti dijual di Kelapa Gading (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabk)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pilihan-pilihan dilematik terlampau sering dihadapi banyak orang. Ketika menginjak usia dewasa, hal semacam ini kerap muncul kala memilih menikah atau memiliki rumah terlebih dahulu. 

Kedua pilihan itu sulit buat dikatakan sederhana. Bagaimanapun, menikah dan membeli rumah sama-sama penting dan sama-sama membutuhkan biaya yang cukup besar. Tidak jarang hingga menguras pundi-pundi tabungan. Namun, beberapa ahli punya jawaban memadai untuk membabat hal dilematik itu.

Perencana Keuangan dari Financial Consulting Eko Endarto mengatakan, pada dasarnya kedua pilihan tersebut tergantung dari masing-masing pribadi. Menurutnya, tak ada yang salah dan benar dari dua pilihan tersebut. 

Meski demikian, ia menilai akan lebih ideal ketika membeli rumah menjadi prioritas. Hal ini mengingat harga properti terus mengalami kenaikan. 

"Memang kalau idealnya punya rumah dulu, itu paling bagus. Kenapa? karena kalau menikah dulu, langsung dapat anak, itu sudah berasa untuk nyicil rumah. Dan harga properti makin lama makin naik," katanya dikutip detikcom, Rabu (9/3/2022). 

Setelah rumah dibeli, selanjutnya pernikahan bisa dilakukan kemudian. Dengan menikah, penghasilan pasangan akan digabung atau istilahnya menjadi joint income untuk meringankan pembayaran cicilan rumah yang telah dibeli.  "Jadi bisa joint income kalau dua-duanya bekerja," jelas Eko.

Hal yang sama juga diungkapkan Country General Manager rumah123.com Ignatius Untung. Menurutnya, membeli suatu hunian atau rumah terlebih dahulu menjadi jawaban yang paling tepat. Sebab siapa pun perlu sesegera mungkin memiliki properti yang terjangkau dengan isi kantong.

Ignatius menjelaskan, alasan utama dari pilihan tersebut karena harga properti dari waktu ke waktu yang kian meningkat. Jika menunggu terlalu lama untuk membeli rumah, akan semakin sulit mengikuti harga pasar properti tersebut.

"Kalau kita menunggu, kita berharap untuk joint income. Tapi sambil nunggu joint income, harga properti juga ikutan naik terus. Jadi akan ketinggalan," jelasnya. 

Adapun demi bisa mewujudkan misi tersebut, Perencana Keuangan Kennedy Handersen membagikan tips membeli rumah sebelum menikah. Menurut dia, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah harga rumah yang ingin dibeli.

"Nomor satu, tentukan rumah yang mau dibeli kisaran harganya berapa. Jadi jangan punya uangnya dulu baru ke pameran rumah." jelasnya dalam Program Investime CNBC Indonesia.

Dengan mengetahui harga rumah, pembeli akan tahu berapa banyak dana yang harus disisihkan sehingga lebih mudah untuk mengumpulkan uang muka (down payment/DP) untuk rumah tersebut.

Kennedy mencontohkan, apabila seorang first jobber berusia 22-an tahun dengan gaji bulanan sebesar Rp 5 juta dan menargetkan memiliki properti seharga Rp 700 jutaan, maka perlu menyisihkan setidaknya 50% dari gajinya agar bisa memiliki rumah di usia sebelum 25 tahun.

Lebih lanjut, Kennedy menyarankan mereka yang ingin membeli rumah sebelum usia 25 tahun untuk mencari sumber pendapatan lain. Ini dilakukan agar bisa semakin cepat mendapatkan uang untuk memiliki rumah.

Dia juga menyarankan agar uang tabungan untuk membeli rumah diinvestasikan demi meningkatkan nilainya. Namun, disarankan untuk mempelajari dulu jenis investasinya guna meminimalisir kerugian.

"Nomor satu sebenarnya lewat investasi saham bisa. Tapi pelajari dulu ilmunya. Melalui saham, mereka bisa meningkatkan kapitalisasi mereka. Jadi sambil belajar, sambil nilai uangnya dinaikkan," paparnya. 

Salah satu cara paling ampuh dalam membeli rumah adalah dengan menggunakan produk perbankan, dalam hal ini Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Seperti yang telah diulah CNBC Indonesia dalam beberapa kesempatan, banyak produk KPR yang bisa dipilih apabila hendak membeli rumah. Hal yang terpenting dalam KPR memang tersedianya dana DP, rekam jejak kredit yang baik, dan penghasilan bulanan yang cukup untuk me-cover cicilan bulanan.

Jadi, tidak perlu ragu untuk mulai berpikir membeli rumah, menikah bisa dilakukan kemudian bilamana calon pasangannya sudah ada dan secara psikis kedua pasangan juga sudah siap mental mengarungi masa depan bersama-sama.  


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Gaji Pas-pasan Mau Punya Rumah? Tenang, Ada KPR Subsidi!


(bul/bul)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading