CNBC Indonesia Awards 2021

BNI Emerald, Kemewahan bagi Kaum Terpilih

Tri Putra & Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Rabu, 15/12/2021 09:25 WIB
Foto: Nasabah BNI Emerald sedang melakukan penggantian passport di Outlet BNI Emerald BNI Menara Pejompongan di Jakarta, Rabu (25 November 2020). BNI Emerald dan Direktorat Jenderal Imigrasi (dhi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan) bekerja sama untuk memberikan layanan pembuatan dan penggantian pasport sehari jadi atau Passport Sameday bagi para nasabah prioritas BNI dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (BNI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 mengubah pola konsumsi dan aliran likuiditas di Tanah Air. Pembatasan sosial dan gejolak pasar akibat resesi ekonomi membuat masyarakat menahan diri berbelanja, atau berinvestasi, dan memilih menyimpannya di bank.

Data Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan bahwa sepanjang pandemi tahun lalu Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan naik hingga 10,8%. Kenaikan digit ganda juga terjadi sampai dengan Juni 2021, yang mencapai 11,3%.

Terbaru hingga Oktober, DPK atau simpanan di perbankan menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sedikit melambat yakni, tumbuh sebesar 9,1% (digit tunggal) tetapi menembus level psikologis 7.000 triliun, tepatnya pada Rp 7.301 triliun.


Kenaikan DPK ini terutama ditopang oleh kalangan menengah atas yang memiliki simpanan bersaldo lebih dari Rp 500 juta, alias kaum kaya. Pandemi tak menghalangi pertumbuhan kekayaan mereka, jika mengacu pada data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Buktinya, jika sebelum pandemi (Februari 2020) total simpanan nasabah kaya (pemilik rekening bersaldo lebih dari Rp 500 juta) di kisaran Rp 4.373 triliun, maka per Oktober 2021 nilainya naik Rp 1.000 triliun lebih menjadi Rp 5.340 triliun.

Kenaikan tersebut terutama disumbang kaum sangat kaya (bersaldo di atas Rp 5 miliar) yang melesat 28,2% selama pandemi menjadi Rp 3.719 triliun. Sementara itu, total simpanan kaum kaya (bersaldo Rp 500 juta-Rp 5 miliar) tumbuh 10,1% menjadi Rp 1.621 triliun.

Berapa banyak rekening kaum kaya tersebut? Menurut data LPS jumlahnya hanya 1,5 juta rekening. Data LPS menyebutkan rekening dengan saldo di atas Rp 500 juta porsinya hanya 0,4% dari total rekening tabungan di Indonesia yang mencapai 378,6 juta rekening.

Total aset kaum kaya ini, yakni senilai Rp 5.340 triliun, setara dengan 73,1% total nilai simpanan di perbankan. Artinya, nyaris dua pertiga duit yang disimpan di perbankan Tanah Air dimiliki oleh 1,5 juta kaum kaya di Indonesia.

Keberadaan mereka, dengan lonjakan nilai simpanannya yang mencapai 20%, menjadi ceruk pasar yang menarik untuk digarap perbankan melalui layanan bank khusus (premium banking), seperti yang dijalankan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melalui brand BNI Emerald.

Mereka akan mendapatkan kartu debit khusus bernama BNI Emerald dan menikmati layanan spesial yang ditawarkan oleh bank pelat merah tersebut. Misalnya, Relationship Manager (RM) dan tim yang berdedikasi untuk membantu nasabah memenuhi kebutuhan pengelolaan asetnya.


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Tinggal Diam, Ini Jurus OJK Redam Guncangan Pasar Modal

Pages