InvesTime

Emas Kata Kunci, Investasi Saat Ekonomi Dunia Stagfalsi

My Money - Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
16 November 2021 09:10
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi stagflasi pada perekonomian China dianggap momok menghantui bagi sejumlah negara. Stagflasi merupakan situasi perekonomian dimana angka inflasi beranjak naik sementara aktivitas ekonomi stagnan atau bahkan melambat.

Hal ini menjadi mimpi buruk, karena pelaku ekonomi harus membayar mahal demi pertumbuhan ekonomi yang biasa saja.

Tidak hanya itu, stagflasi juga menyebabkan masalah bagi pembuat kebijakan ekonomi, karena langkah-langkah untuk mengekang inflasi seperti pengontrolan tingkat upah dan harga atau kebijakan moneter kontraktif dapat menyebabkan pengangguran makin meninggi.

Semua ketidakpastian itu membuat investor kelabakan karena mencari aset investasi yang lebih stabil. Sebab semua sentimen itu telah membuat pasar saham bergejolak liar.

Meski stagflasi menghantui tetapi mereka dapat menggunakan beberapa strategi untuk tetap aman melakukan investasi di saat terjadinya fenomena ekonomi ini.

Mino, Analis Indo Premier Sekuritas menyebut bahwa ada instrumen investasi yang minim dampak saat stagflasi yakni emas.

"Dalam kondisi inflasi tinggi adalah aset emas. Ini biasa akan diburu investor karena itu yan g menyimpan nilai utk lawan inflasi," ujar Mino saat dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Senin malam (15/11/2021).

Lebih lanjut ia mengtakan bahwa meskipun harganya berubah setiap hari, daya tarik emas dan kelangkaan emas menjadikannya salah satu dari banyak 'safe haven' atau aset paling aman yang populer di kalangan investor yang ingin keluar dari gejolak pasar saham.

Selain itu, ketidakpastian geopolitik telah menaikkan permintaan emas, membuat harganya lebih tinggi karena investor banyak yang berpindah berinvestasi ke logam. Fakta bahwa emas tetap menjadi komoditas berharga selama berabad-abad membentuk preseden yang kuat untuk menjadikannya sebagai aset alternatif.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Logam Mulia Dilanda Panik Jual, Harga Emas Antam Anjlok Lagi!


(hps/hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading