
Kok Ada Sih Saham Gampang ARA dan ARB?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam seminggu ini saham emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) bergerak liar dengan mencatatkan auto reject bawah (ARB) beberapa kali.
Sebelumnya, Saham bank-bank mini alias bank BUKU II (bank dengan modal inti Rp 2 triliun-Rp 5 triliun) bergerak volatil, ada yang menyentuh auto reject atas (ARA), namun tidak sedikit yang ARB.
Branch Manager Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai saham yang kerap ARA maupun ARB berarti memiliki sentimen positif dimana masyarakat melihat menarik, sehingga banyak yang beli. Selain itu cirinya saham ini terjadi di market capital kecil.
"Saham lapis ketiga gitu. ketika uang nggak terlalu gede masuk ternyata sudah ARA, bisa jadi juga ARB setelah itu," kata Chris dalam Investime CNBC Indonesia, Kamis (20/8/21).
Saham yang masuk kategori ARA dan ARB cenderung masuk kategori second liner atau third liner. Saham ini bisa juga menjadi pilihan bagi trader yang bermain dalam rentang waktu yang pendek.
"Ketika IHSG dan saham bluechip turunnya dalam, third liner bisa jadi opsi bagi trader. Jadi ada sentimen di saham third liner tersebut," sebutnya.
Saham jenis itu bisa menjadi pilihan karena dalam beberapa 5 hari terakhir IHSG anjlok sebesar 2,42% atau -149,08%. Meski pagi ini IHSG cenderung ada kenaikan, namun pilihan saham di lapis kedua atau ketiga bisa menjadi opsi menarik, asalkan mengetahui fundamental perusahaannya.
"Harus melihat saham-saham yang punya cerita dan sentimen positif tentu akan lebih menarik. Ada REAL cenderung naik karena sentimen menarik, baru 2 hari ARA, dan hari ketiga jadi lebih fresh di market sehingga investor dan trader masih pede untuk kembali beli. Tapi ada perusahaan yang cenderung berhari-hari ARA mereka akan koreksi terlebih dahulu seperti BBYB," jelas Chris.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Saham Mana yang Masuk Golongan Anti Covid-19?