Duh Bunda! Harga Emas Antam Turun Terus, Ada Apa sih?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 June 2021 09:58
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Spekulasi tapering terus menekan harga emas dunia belakangan ini. Dampaknya, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. kembali turun pada perdagangan Kamis (10/6/2021).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram hari ini turun 0,31% ke Rp 954.000/batang. Sementara itu satuan 100 gram yang biasa dijadikan acuan turun 0,33% ke Rp 89.612.000/batang atau Rp 896.120/gram.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 527.000Rp 1.054.000
1 GramRp 954.000Rp 954.000
2 GramRp 1.848.000Rp 924.000
3 GramRp 2.747.000Rp 915.667
5 GramRp 4.545.000Rp 909.000
10 GramRp 9.035.000Rp 903.500
25 GramRp 22.462.000Rp 898.480
50 GramRp 44.845.000Rp 896.900
100 GramRp 89.612.000Rp 896.120
250 GramRp 223.765.000Rp 895.060
500 GramRp 447.320.000Rp 894.640
1000 GramRp 894.600.000Rp 894.600

Penurunan harga emas Antam pada hari ini mengikuti emas dunia yang turun 0,24% ke US$ 1.888,29/troy ons. Spekulasi tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset bank sentral Amerika Serikat (The Fed) membuat harga emas dunia turun 2 hari beruntun.

Tapering bisa membuat harga emas anjlok tajam seperti yang terjadi pada tahun 2013. Sebelum tahun lalu, rekor tertinggi harga emas US$ 1.920,3/troy ons yang dicapai pada 6 September 2011.

Pada pertengahan tahun 2013 The Fed yang saat itu dipimpin Ben Bernanke akhirnya mengeluarkan wacana untuk mengurangi QE atau tapering yang memicu gejolak di pasar finansial yang disebut taper tantrum.

Sejak saat itu, harga emas terus merosot hingga ke titik terendah yang dicapai yakni US$ 1.045,85/troy ons pada 3 Desember 2015. Artinya, jika dilihat dari rekor tertinggi tahun 2011 hingga ke level terendah tersebut, harga emas dunia ambrol 45,54% dalam tempo 4 tahun.

Pelaku pasar saat ini menanti rilis data inflasi AS malam ini. Inflasi merupakan salah satu indikator yang digunakan The Fed dalam menentukan kapan tapering dilakukan.

Semakin tinggi inflasi, maka spekulasi tapering akan semakin menguat. Tetapi di sisi lain, emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Semakin tinggi inflasi maka permintaan emas akan semakin meningkat. Sehingga masih akan ada "tarik tambang" di pasar emas, seperti yang diungkapkan oleh Philip Streible, analis dari Blue Line Futures.

"Ini adalah tarik tambang antara bull (investor yang mengambil posisi beli) dan bear (investor yang mengambil posisi jual) di kisaran US$ 1.900/troy ons," kata Streible, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (8/6/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular