Yang Belum Beli Nyesel deh! Harga Emas Antam Hari Ini Melesat

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 May 2021 09:47
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan harga emas Antam di pekan ini sedang menarik, meski sempat "dibanting" pada Rabu lalu tetapi dalam 2 hari terakhir kembali melaju kencang. Harga emas dunia yang sukses menembus level psikologis membuat harga emas Antam mencatat kenaikan yang cukup tajam hingga mencapai level tertinggi 2 pekan pada hari ini, Jumat (7/5/2021).

Melansir data dari situs resmi milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., logammulia.com, emas satuan 1 gram melesat 0,86% ke Rp 934.000/batang tertinggi sejak 23 Apri lalu. Sepanjang pekan ini, emas satuan 1 gram sudah melesat 1,41%.

Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan melesat 0,92% ke 87.612.000/batang atau Rp 876.120/gram.

PT Antam juga menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 517.000Rp 1.034.000
1 GramRp 934.000Rp 934.000
2 GramRp 1.808.000Rp 904.000
3 GramRp 2.687.000Rp 895.667
5 GramRp 4.445.000Rp 889.000
10 GramRp 8.835.000Rp 883.500
25 GramRp 21.962.000Rp 878.480
50 GramRp 43.845.000Rp 876.900
100 GramRp 87.612.000Rp 876.120
250 GramRp 218.765.000Rp 875.060
500 GramRp 437.320.000Rp 874.640
1000 GramRp 874.600.000Rp 874.600

Harga emas dunia kemarin berhasil melesat 1,6% ke US$ 1.815,17/troy ons yang membuat emas Antam terkerek naik hari ini. Kenaikan tersebut dipicu anjloknya indeks dolar AS serta yield (imbal hasil) obligasi (Treasury) AS.

Keduanya merupakan musuh utama emas, sehingga ketika anjlok emas akan sangat diuntungkan. Data dari Refinitiv menunjukkan indeks dolar AS merosot 0,39% dan yield Treasury tenor 10 tahun turun 2,3 basis poin.

Setelah melewati level psikologis US$ 1.800/troy ons, peluang berlanjutnya kenaikan harga emas dunia menjadi lebih besar. Jika harga emas dunia terus melaju, maka harga emas Antam tentunya juga akan terkerek naik.

Banyak analis mengatakan level tersebut akan menjadi kunci penguatan, Kyle Rodda, analis di IG Market salah satunya. Ia melihat resisten emas berada di kisaran US$ 1.800 hingga US$ 1.810/troy ons, sehingga aksi beli akan meningkat jika emas mampu melewatinya.

"Akan ada resisten kuat di antara area US$ 1.800 dan US$ 1.810/troy ons, jika harga emas melewatinya, anda akan melihat aksi beli yang lebih besar," katanya.
Jebloknya kedua aset tersebut terjadi pasca rilis data tenaga kerja AS versi Automatic Data Processing Inc. (ADP).

ADP melaporkan sepanjang bulan April perekonomian AS mampu menyerap 742.000 tenaga kerja, memang lebih banyak ketimbang bulan sebelumnya 565.000 tenaga kerja, tetapi cukup jauh di bawah estimasi pasar 872.000 tenaga kerja.

Data tersebut bisa memberikan gambaran pasar tenaga kerja AS tidak sekuat perkiraan pelaku pasar, dan menjadi acuan data tenaga kerja versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti. Data tersebut akan mempengaruhi pergerakan emas dunia lebih lanjut.

Pasar tenaga kerja yang tidak sekuat perkiraan tentunya memperkuat pernyataan bank sentral AS (The Fed) jika kondisi pasar tenaga kerja saat ini masih belum cukup untuk bank sentral memulai perundingan pengetatan moneter.

Pengetatan moneter tersebut dilakukan dengan mengurangi program pembelian aset (quantitative easing/QE) hingga menaikkan suku bunga. Jika itu terjadi akan berdampak negatif bagi emas, sebaliknya jika tidak dilakukan dalam waktu dekat akan bagus bagi logam mulia.

Di sisi lain, kebijakan moneter yang masih longgar juga membuat dolar AS tertekan, sehingga rupiah mampu menguat 0,8% kemarin. Penguatan rupiah tersebut meredam kenaikan harga emas Antam, sehingga kenaikannya tidak sebesar emas dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular