THR Sudah Cair? Jangan Kalap, Ingat Investasi & Dana Darurat

My Money - Monica Wareza, CNBC Indonesia

03 May 2021 13:55

Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak perusahaan telah mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang lebaran Idul Fitri dilangsungkan minggu depan. Biasanya para karyawan yang mendapatkan THR ini telah mengalokasikan penggunaan dana ekstra ini, terutama untuk hal-hal yang berhubungan dengan konsumsi.

EVP Wealth Management PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Tina Meilina menyebutkan kebanyakan dari para pekerja menggunakan THR yang telah diterima untuk membayar pengeluarannya yang dilakukan sebelum THR diterima.

"43% memang menghabiskan THR untk kebutuhan lebaran. Tapi 60% masih mengatur apalagi dalam konsidi sekarang, jadi masih diatur. THR ini pendapatan ekstra yang diperkirakan, pendapatan ini dikeluarkan untuk kebutuhan buka bersama, zakat, mudik, kan mudik lagi ga boleh jadi agak hemat," kata Tina dalam BRI Cuap Cuap Cuan akhir pekan lalu.

Baca:

THR Cair & Tanah Abang Membeludak, Begini Gerak Saham Ritel

Padahal, menurut dia, adanya dana ekstra ini bisa menambah jumlah pos investasi dan dana darurat mengingat THR merupakan pendapatan ekstra sehingga tidak berarti juga akan membuat masyarakat melakukan ekstra pengeluaran.

Hal-hal yang harus dihindari dari adanya dana seperti ini adalah mendahulukan pengeluaran sebelum dana tersebut diterima. Karena menurut Tina, sadar atau tidak, biasanya masyarakat akan melakukan pengeluaran lebih sebelum menerima THR dan akan membayarkan 'utang' tersebut dengan dana ini.

Meski tidak adalah salahnya untuk memberikan reward kepada diri sendiri, tapi pengeluaran tetap harus dikontrol.

"Hindari dapet THR uang lebih dan bisa mikir beli apa saja. Pada suka tidak sadar mengeluarkan pengeluaran duuan dibayar pas THR. Begitu pas THR keluar, kewajiban consume semua porsi THR, makanya sering kok dapet THR habis lagi karena pengeluaran udah duluan," terangnya.

Tina mengingatkan bahwa jangan lupa dari dana tersebut harus dialokasikan, selain untuk kewajiban seperti infaq, sedekah dan zakat, juga harus disiapkan untuk dana darurat, tabungan dan investasi.