
Berburu Cuan dari Saham Seceng, Ini Dia Sederet Pilihannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham dengan harga di bawah Rp 1.000 masih biasanya menjadi salah satu pilihan investor pemula karena nilai nominal yang relatif murah. Belakangan ini, banyak saham dengan kapitalisasi kecil dengan harga per saham di bawah Rp 1.000 yang bergerak atraktif dan menjadi perhatian investor.
Head of Online Ciptadana Sekuritas, Zabrina Raissa mengatakan, pada perdagangan Februari lalu IHSG rally 6,5% dibanding Januari yang drop 2%. Kenaikan IHSG didorong mayoritas dari saham- saham yang baru IPO, khususnya dari saham yang belum di cover analis.
"Itu patut diperhatikan juga oleh para investor. Tapi jika baru mau masuk pada perdagangan sekarang dilihat juga sektornya dan fundamental perusahaan," jelasnya dalam program Investime, Jumat (12/3/2021).
Namun untuk jangka, kata Zabrina, saham-saham harga di bawah Rp 1.000 yang masuk pada kategori LQ45 layak untuk diperhatikan. Zabrina menyebutkan beberapa saham, seperti PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Pakuwon Jati (PWON) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA )dengan rekomendasi akumulasi buy.
Untuk MEDC dia mematok support Rp 620 dengan resistance Rp 650. PWON ditarget support Rp 590 dan resistance 620. Serta SMRA yang baru melaporkan pre sales marketing-nya di bulan Februari yang baik 42%.
"Potensinya SMRA belum akan turun di bawah Rp 1.000, karena masih ditopang penjualan unit yang meningkat. Saya lihat ketiga saham ini bagus karena memiliki bisnis yang solid," jelas Zabrina.
Sementara sektor komoditas kelapa sawit yang masih murah seperti DSNG, SIMP juga TNLA. Menurut Zahra ketiga emiten sawit ini masih memiliki bisnis yang profitable dari harga komoditas yang sedang naik.
Sedangkan dari emiten Consumer Goods, Zahra merekomendasikan RALS untuk di koleksi. Karena momen lebaran sebentar lagi, dan sudah terlihat dari pergerakan saham dari perdagangan pekan kemarin.
Zabrina tidak merekomendasikan saham-saham yang sudah naik berkali kali lipat pada perdagangan pekan-pekan sebelumnya seperti BGTB, BAPB, FREN, dan WIIM. Karena dia melihat ada momentum keempat harga saham itu sudah jenuh, sehingga direkomendasikan untuk profit taking atau cut loss.
"Saya cenderung dihindari ya saham - saham ini. karena dengan sesuatu yang sudah naik berkali kali, potensi ARB juga cukup besar. Sehingga investor konservatif lebih baik hindari. Kalau agresif ya silahkan saja," katanya.
Zahra juga membuat simulasi jika para investor dengan dana Rp 10 juta yang baru mau masuk pasar modal bisa selektif kedua saham. Yakni DSNG dengan entry level Rp 645 di 100 lot atau setara. Sementara RALS masuk pada level entry Rp 805 dengan jumlah 30 lot.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PPKM Diperpanjang Ini Pilihan Saham yang Masih Cuan