Alamak! Harga Emas Antam Nyungsep ke Level Terendah 8 Bulan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 March 2021 10:08
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas nyungsep hingga ke level terendah dalam 8 bulan terakhir pada perdagangan Selasa (9/3/2021). Ambrolnya harga emas dunia menjadi pemicu penurunan harga emas Antam.

Emas batangan satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 915.000/batang, turun Rp 9.000 atau 0,97%, berdasarkan data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 21 Juli 2020 lalu.

Sementara itu satuan 100 gram yang biasa dijadikan acuan merosot 1,05% ke Rp 85.712.000/batang atau Rp 857.120/gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 507.500Rp 1.015.000
1 GramRp 915.000Rp 915.000
2 GramRp 1.770.000Rp 885.000
3 GramRp 2.630.000Rp 876.667
5 GramRp 4.350.000Rp 870.000
10 GramRp 8.645.000Rp 864.500
25 GramRp 21.478.000Rp 859.120
50 GramRp 42.895.000Rp 857.900
100 GramRp 85.712.000Rp 857.120
250 GramRp 214.015.000Rp 856.060
500 GramRp 427.820.000Rp 855.640
1000 GramRp 855.600.000Rp 855.600

Harga emas dunia awal pekan kemarin merosot 1,15% ke US$ 1.681,24/troy ons, yang merupakan level terendah sejak awal Juni 2020 lalu.

Jebloknya harga emas dunia terbilang menarik, sebab stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS) yang membawa emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun lalu, kini tidak kelihatan (atau belum kelihatan) efeknya.

Stimulus fiskal di AS senilai US$ 1,9 triliun akan cair di pekan ini. Nilai stimulus tersebut merupakan yang terbesar kedua sepanjang sejarah, sedikit di bawah rekor tertinggi US$ 2 triliun yang digelontorkan Maret tahun lalu oleh pemerintah AS di bawah Presiden ke-45 Donald Trump.

Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar utama yang membawa emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan Agustus lalu. Rekor harga emas dunia US$ 2.072.49/troy ons dicapai pada 7 Agustus 2020.

Namun, stimulus kali ini emas masih sulit untuk merangkak naik, apalagi melesat. Ada "duet maut" dari sisi fundamental yang membuat emas tidak berdaya.

Dengan cairnya stimulus tersebut artinya jumlah uang yang beredar di perekonomian AS akan bertambah, dan secara teori dolar AS akan melemah.

Tetapi nyatanya, indeks dolar AS malah melesat sejak pekan lalu. Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut kemarin menguat 0,37% ke 92,313, level tertinggi sejak November 2020 lalu.

Emas dunia yang dibanderol dengan dolar AS akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya ketika the greenback menguat. Sehingga permintaan berisiko menurun, begitu juga dengan harganya.

Selain itu, dengan cairnya stimulus tersebut maka laju pemulihan ekonomi AS akan terakselerasi, dan inflasi berisiko melesat. Alhasil yield obligasi (Treasury), terus menanjak.

Kemarin, yield Treasury AS tenor 10 tahun naik 4 basis poin ke 1,594%, masih berada di level tertinggi dalam satu tahun terakhir, atau sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi, dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) belum membabat habis suku bunganya menjadi 0,25%.

Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil. Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas. Alhasil, kenaikan yield membuat emas dunia tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA




(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular