Bukan Ngadi-Ngadi! Ini Deretan Investasi yang Cuan Tahun Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 December 2020 14:35
Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Emas menjadi primadona di tahun ini, harganya meroket hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa bulan Agustus lalu.

Berdasarkan data Refintiv, harga emas dunia sepanjang tahun ini atau secara year-to-date (YtD) menguat sekitar 23%. Sementara itu emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam melesat lebih dari 35%.

Setelah mencapai rekor tertinggi bulan Agustus lalu, harga emas terus menurun. Tetapi di tahun depan diprediksi akan kembali naik. Sebab kebijakan moneter masih akan longgar, dan Amerika Serikat akan kembali menggelontorkan stimulus fiskal.

"Kita akan melihat pergerakan liar beberapa pekan ke depan, tetapi fundamental bullish emas masih tetap ada. Faktor yang akan membawa emas menguat lagi di tahun 2021 tidak akan hilang," kata Ole Hansenm kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Stimulus moneter dan fiskal di AS akan menjadi pemicu penguatan emas di tahun depan. Dengan stimulus tersebut, jumlah mata uang yang beredar akan meningkat, dan memicu inflasi. Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sehingga permintaannya akan meningkat.

Potensi kenaikan inflasi tersebut membuat Wells Fargo memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.200/troy ons.

Sementara direktur trading global Kitco, Peter Hug memprediksi emas akan mencapai US$ 2.500/troy ons hingga US$ 3.000/troy ons di tahun depan.

"Level tertinggi tahun 2020 akan dilewati. Jika kita melihat inflasi naik lagi, emas akan menguat ke US$ 2.500 - US$ 3.000/troy ons sangat mungkin sampai bank sentral mulai mengetatkan kebijakan moneter. Tetapi pengetatan kebijakan moneter paling cepat baru akan dilakukan pada 2022, bahkan mungkin lebih lama lagi," kata Hug, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (18/12/2020).

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular