
Reksa Dana Saham & Campuran Bonyok, Fixed Income Juaranya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja industri reksa dana pada September lalu, terutama reksa dana saham kembali tertekan setelah pada bulan sebelumnya sempat membaik.
Belum pulihnya kinerja reksa dana terutama jenis saham disebabkan karena turunnya indeks acuannya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat diterapkannya kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta di tengah masih tingginya angka Covid-19.
No | Nama Indeks | Kinerja YTD 30 Sept 2020 (31 Des 2019 - 30 Sept 2020) (%) | Kinerja MoM 30 Sept 2020 (31 Ags 2020 - 30 Sept 2020) (%) |
1 | Indeks Harga Saham Gabungan | -22,69 | -7,03 |
2 | Infovesta 90 Balanced Fund Index | -12,38 | -4,32 |
3 | Infovesta 90 Equity Fund Index | -24,40 | -7,03 |
4 | Infovesta 90 Fixed Income Fund Index | 5,23 | 0,04 |
5 | Infovesta 90 Money Market Fund Index | 3,60 | 0,36 |
6 | Infovesta Corporate Bond Index | 4,17 | 0,48 |
7 | Infovesta Government Bond Index | 5,29 | 0,38 |
Berdasarkan data dari Infovesta, sepanjang bulan lalu IHSG terkoreksi 7,03% secara month to month (mtm). Turunnya indeks saham ini turut membawa turun kinerja reksa dana saham.
Berdasarkan indeks acuannya, Infovesta 90 Equity Fund Index yang mencerminkan kinerja reksa dana saham, terkoreksi turun 7,03% sama dengan indeks acuannya.
Kinerja terburuk kedua diberikan oleh reksa dana campuran yang tercermin dari Infovesta 90 Balanced Fund Index. Indeks reksa dana ini mengalami penurunan 4,32% mtm.
Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan kinerja indeks saham ini mengalami penurunan karena sentimen negatif pemberlakuan kembali PSBB.
"Kalau saham jatuh lagi setelah PSBB diperketat, karena otomatis aktivitas masyarakat turun dan pendapatan emiten potensi turun juga," kata Wawan kepada CNBC Indonesia, Senin (12/9/2020).
Sentimen kurang baiknya datang dari perkiraan peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia, terutama setelah terjadinya demo setelah DPR RI mengesahkan UU Cipta Lapangan Kerja.
Demo tersebut menimbulkan terjadinya peningkatan kurva Covid yang signifikan. Hal ini menyebabkan pemulihan ekonomi dengan relaksasi PSBB akan memakan waktu lebih lama.
Year to date
Dari sisi kinerja setahun berjalan atau year to date, reksa dana saham masih memberikan kinerja terburuk sepanjang tahun ini. Investor reksa dana ini masih harus menanggung kerugian dengan kinerja reksa dana saham yang minus 24,40% Ytd.
Tak lebih baik, reksa dana campuran juga masih memberikan kinerja -12,38% sejak awal tahun ini.
Namun tak seluruhnya reksa dana berkinerja negatif. Beberapa reksa dana lainnya justru memberikan kinerja positif yakni reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap (fixed income).
Reksa dana berbasis surat utang ini mendapatkan angin segar dengan naiknya kinerja surat utang satu bulan terakhir.
Infovesta Corporate Bond Index yang mencerminkan kinerja obligasi korporat yang dipantau Infovesta naik 0,48% mtm. Sedangkan obligasi pemerintah yang tercermin dalam Infovesta Government Bond Index naik 0,38% mtm.
Hal ini membawa positif naiknya Infovesta 90 Fixed Income Fund Index 0,04% mtm yang menggambarkan kinerja reksa dana pendapatan tetap.
Kinerja lebih baik diberikan oleh reksa dana pasar uang yang digambarkan oleh Infovesta 90 Money Market Fund Index di mana indeks ini naik 0,36% mtm.
Sedangkan untuk kinerja secara year to date, reksa dana yang menjadi juaranya adalah reksa dana pendapatan tetap. Indeks reksa dana ini tumbuh positif 5,23%. Diikuti kemudian oleh reksa dana pasar uang yang yang positif 3,60% Ytd.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Reksa Dana Kamu Cuan atau Boncos? Cek di Sini, Gan...
